Tahukah Anda ternyata tepat hari ini, 1 September 37 tahun yang lalu bangkai Kapal Titanic yang melegenda ditemukan setelah tenggelam pada 1912 silam. Kapal ini awalnya menggemparkan dunia karena kisahnya diangkat ke layar lebar oleh James Cameron dengan dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet.
Baca juga: Setelah Lebih dari Satu Abad, Gunung Es yang Bikin Kapal Titanic Tenggelam Akhirnya Terungkap!
Kapal ini ditemukan dalam sebuah ekspedisi pada tahun 1985 sejauh 400 mil di Newfoundland di Samudera Atlantik Utara pada kedalaman 13 ribu kaki atau sekitar 3,96 km dibawah permukaan laut. KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, penemuan bangkai kapal ini pencariannya dipimpin oleh seorang oseanografi asal Amerika Serikat Robert D Ballard bersama dengan ilmuwan Prancis Jean-Louis Michel.
Sebelum ditemukan pada 1985, Ballard sudah memimpin ekspedisi pencarian pertamanya pada tahun 1977 dan tidak mendapatkan hasil apapun. Kemudian di 1985 dengan Jean-Louis Michel menggunakan kapal selam eksperimental tanpa awak yang disebut Argo untuk melakukan perjalanan ke dasar laut dan mengirimkan foto penemuannya ke kapal penelitian Knorr.
Argo sendiri merupakan kapal selam yang dikembangkan oleh Angkatan Laut AS dan pada 1 September kapal selam tanpa awak yang tengah menyelidiki puing-puing di dasar laut tiba-tiba melintasi salah satu boiler raksasa Titanic yang terletak di kedalaman 13 ribu kaki. Pada hari berikutnya, badan kapal ditemukan di dekatanya.
Meski kapal Titanic ini sudah terbelah menjadi dua, banyak fitur dan interior yang masih terjaga dengan sangat baik. Selain itu serpihan puing-puing kapal supermewah ini berserakan dalam radius tiga kilometer di sekitarnya.
Kapal Titanic terus dieksplorasi baik dengan kapal selam berawak ataupun tak berawak. Hal ini kemudian membuahkan hasil di mana beberapa ribu artefak ditemukan baik dalam keadaan utuh ataupun mengalami kerusakan. Berikut ini ada beberapa barang yang ditemukan dalam ekspolrasi seperti sepasang sarung tangan, biola utuh tanpa busurnya dan dikabarkan milik Wallace Hartley.
Kemudian ada lonceng yang ditemukan pada ekspedisi 1985 dan saat terjadinya tabrakan antara Titanic dengan gunung es menjadi alat pemberi peringatan. Menu makanan untuk penumpang kelas satu pun masih ditemukan dan kertas lagu yang berisi not untuk dimainkan di kapal Titanic oleh band yang beranggotakan Wallace Hartley.
Tak hanya itu, sebuah surat penumpang, arloji, hiasan patung di tangga kapal, kunci, rompi yang digunakan penumpang kelas tiga, gelang dengan bandul “Amy” dan botol parfum pun ditemukan. Barang-barang ini beberapa diantaranya ada yang dilelang dan lainnya disimpan di museum sebagai kenangan.
Untuk diketahui kapal ini memulai pelayarannya dari Southampton di Inggris menuju ke New York City pada 10 April 1912. Empat hari setelahnya yakni tanggal 14 April, operator radio Titanic menerima enam pesan dari kapal-kapal lain yang memperingtkan akan adanya gunung es. Sayangnya, tidak semua pesan ini disampaikan oleh operator radio.
Pada saat itu, seluruh kru operator telekomunikasi adalah karyawan Perusahaan Telekomunikasi Nirkabel Marconi. Dengan demikian, pesan tersebut bukanlah tanggung jawab utama mereka. Para awak tersebut hanya bertanggung jawab dalam pengiriman dan penerimaan pesan kepada para penumpang serta adanya laporan cuaca. Pesan yang tidak diteruskan ini menjadi malapetaka. Pada hari yang sama, tepatnya pukul 23.40 malam, kapal dilaporkan menabrak gunung es di perairan Atlantik utara.
Tabrakan itu mengenai lambung kapal sepanjang 91 meter dan membuat enam kompartemen kedap air terekspos. Setelah mengetahui kondisi kapal, kapten Edward J Smith memerintahkan para awak untuk menyiapkan sekoci pada 15 April pukul 00.00 pagi. Dia juga memerintahkan para operator untuk melakukan panggilan darurat ke kapal penyelamat lain yang berada di dekat Titanic.
Namun sayang, para awak mengerahkan kapal penyelamat ke posisi yang tidak akurat sehingga membuat air mengalir ke tingkat terendah kapal dan akhirnya membanjiri beberapa ruangan. Ketika ruang surat mulai dipenuhi air, upaya penyelamatan pun menjadi sia-sia. Pada saat itu, para pelayan mulai membangunkan penumpang untuk bersiap-siap menyelamatkan diri.
Sekitar pukul 00.15, para pelayan mulai memerintahkan penumpang untuk memakai pelampung, meski banyak dari mereka yang tidak percaya bahwa kapal akan tenggelam. Upaya evakuasi juga mulai dilakukan. Namun kapal tersebut hanya memiliki 20 sekoci penyelamat. Sekoci yang tersedia hanya mampu menampung 1.178 orang saja. Bahkan, keadaan lebih buruk karena tidak semua sekoci terisi penuh.
Baca juga: Langkah-Langkah Ini Akan Mudahkan Proses Evakuasi Saat Kapal Mengalami Kecelakaan!
Padahal sebelumnya, Titanic telah dirancang untuk menampung 68 sekoci. Akibatnya, dari 3.511 penumpang dan awak, lebih dari dua ribu di antaranya tewas. Dari seluruh penumpang, hanya 706 orang saja yang selamat. Sebagian besar dari penumpang meninggal akibat hipotermia di permukaan air es.