Friday, May 2, 2025
HomeAnalisa Angkutan25 Januari 1983, Pesawat Turboprop Tercepat dan 'Panjang Umur' Saab 340 Terbang...

25 Januari 1983, Pesawat Turboprop Tercepat dan ‘Panjang Umur’ Saab 340 Terbang Perdana

Tepat pada hari Rabu kemarin, salah satu pesawat twin turboprop tercepat di dunia, Saab 340 buatan Swedia, melakukan penerbangan perdananya. Sekalipun tak sepamor ATR, Bombardier, dan Cessna, terlebih Saab memang lebih dikenal di bidang militer ketimbang sipil, ternyata pesawat bermuatan 30 penumpang itu mampu menarik perhatian maskapai. 450 unit terjual sudah sampai saat ini. Memang tak sebanyak kompetitor ternama, tetapi cukup bagus untuk pemula.

Baca juga: Satu sampai Enam, Inilah Daftar Pesawat Twin Turboprop Tercepat Saat ini

Besarnya pasar pesawat sipil membuat Saab akhirnya tergiur bertarung dengan brand besar dunia. Sadar tak cukup waktu, tenaga, dan teknologi untuk memulai dari nol, pabrikan asal Swedia itu menjalin kemitraan dengan pabrikan Amerika Serikat (AS), Fairchild, yang notabene sudah mempunyai rantai pasokan pesawat sipil.

Selain itu, dari sisi komersial, kemitraan dengan Fairchild, yang notabene berbasis di AS, memudahkan Saab untuk menjual Saab 340 di Negeri Paman Sam. Di sana, pasar penerbangan penumpang memang terus tumbuh.

Fairchild diketahui membuat sayap, ekor, dan nacelle mesin. Sisanya Saab dan mitra lain. Karena kemitraannya dengan Fairchild, Saab 340 disebut juga sebagai SF340.

Sebagai produsen alat dan transportasi militer, praktis Saab turut mengadopsi keahliannya itu ke pesawat sipil yang dibuatnya, mulai dari desain sampai teknik pembuatan Saab 340. Sebagai contoh, Saab 340 tidak menggunakan paku untuk menguatkan struktur alumunium, tetapi menggunakan proses diffusion bonding sehingga mengurangi bobot badan pesawat.

Peluncuran Saab 340 dilakukan pada tahun 1978, bertepatan dengan Undang-Undang Deregulasi Maskapai Penerbangan, yang memicu pertumbuhan pasar penerbangan di dalam negeri.

Maskapai berlomba untuk memperluas jaringan dan rute penerbangan. Ini tentu saja diiringi oleh kebutuhan pesawat baru, dalam hal ini pesawat turboprop untuk menjangkau wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau pesawat bermesin jet.

Lima tahun usai diluncurkan, pada 25 Januari 1983, pesawat turboprop rasa militer Saab 340, sukses terbang perdana di Linköping, Swedia. Setelahnya, pesawat terus dipacu habis-habisan untuk melakukan berbagai pengujian. Laporan Airways Mag, tak kurang dari 1.731 uji terbang dengan total waktu 585 jam dalam waktu sekitar 18 bulan demi mendapat Joint European Certification.

Saab 340 akhirnya masuk ke tahun layanan, mulai melakukan penerbangan komersial perdana bersama maskapai Swiss Crossair, pada 6 Juni 1984. Pesawat menerbangkan rute Basel-Paris, salah satu rute tersibuk maskapai. Diplotnya Saab 340 di rute tersibuk tentu menjadi pertanda ketangguhan pesawat. Maskapai yang saat ini dikenal sebagai SWISS itu bahkan menjadi operator Saab 340 terbesar di dunia.

Satu tahun setelah layanan komersial perdana, Saab menarik diri dari kemitraan bersama Fairchild dan memproduksi Saab 340 secara mandiri. Pabrikan terus memproduksi pesawat itu sampai tahun 1999. Tak kurang dari 450 unit pesawat telah diproduksi.

Baca juga: Bandara Cranfield Bakal Adopsi Digital Air Traffic Solution dari Saab

Menurut ch-aviation, 150 unit Saab 340 saat ini aktif digunakan oleh 34 maskapai berbeda. Angka tersebut mungkin lebih banyak bila ditambah dengan pesawat yang sedang tidak aktif lantaran sedang menjalani maintenance. REX, maskapai kargo adalah operator Saab 340 terbesar dengan 58 unit.

Meskipun sudah 30 tahun lebih dipakai maskapai, namun, itu tak sampai setengah dari umur masa pakai. Saab mendesain 340 untuk bisa awet digunakan. Fatigue testing Saab 340 diketahui menyentuh level 200 ribu siklus penerbangan atau 75 tahun operasi regional. Panjang umur, bukan?

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru