Wednesday, September 17, 2025
HomeAnalisa Angkutan54 Tahun KA Parahyangan, Sang Legenda yang Tak Pernah Dimakan Zaman

54 Tahun KA Parahyangan, Sang Legenda yang Tak Pernah Dimakan Zaman

Dari namanya saja, masyarakat tentu tahu dengan kereta api yang satu ini. Menjelajah jalur di bumi parahyangan yang menghubungkan Jakarta-Bandung, kereta api ini sangat melekat di hati masyarakat. 54 tahun sudah Kereta Api (KA) Parahyangan dengan setia menemani penumpang selama perjalanan yang menemani segudang kisah yang tentu tak pernah dilupakan.

Ya, sang legenda KA Parahyangan yang pertama kali dioperasikan pada 31 Juli 1971 ini adalah kereta api pertama yang menjelajah jalur Jakarta-Bandung melewati puluhan jembatan dan menyeberangi bukit dikawasan Jawa Barat. Sampai saat ini, KA Argo Parahyangan tergolong dalam rangkaian kereta api tertua di Indonesia. Kereta ini juga lebih sering disebut sebagai KA Parahyangan daripada KA Argo Parahyangan.

Pada awal beroperasi, kereta menggunakan lokomotif BB201 dengan 14 kereta dalam satu rangkaian. Rangkaian berangkat dan berhenti dari Stasiun Gambir ke Stasiun Bandung Kota. Keberadaan KA Parahyangan langsung menjadi moda transportasi favorit masyarakat, khususnya para pekerja, pedagang dan mahasiswa yang punya aktivitas di Jakarta dan Bandung.

Sebelum dioperasikannya KA Parahyangan, masyarakat pergi ke Bandung lewat jalur darat hanya bisa melalui Pantai Utara Jawa (Bekasi-Karawang-Purwakarta-Bandung) dan Puncak (Bogor-Cianjur-Bandung). Tentu, jalur tersebut memakan waktu tempuh lebih lama. Maka, pada 31 Juli 1971, pemerintah merilis KA Parahyangan sebagai salah satu moda transportasi yang dibuat pemerintah lewat Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) sebagai solusi yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung.

KA Parahyangan era tahun 1990-an dengan rangkaian kelas eksekutif dan bisnis. (Foto: Dok. Perumka)

Tak hanya itu, seiring perkembangan KA Parahyangan bisa ditempuh rute Jakarta-Bandung dalam waktu sekitar 2,5 jam. Eksistensi kereta ini berkelas K2 atau bisnis. Eksistensi kereta ini dinilai memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Moda transportasi ini cukup dipercaya, sebab adalah moda tercepat pada masa lalu yang mengaitkan kota Bandung dengan Ibu Kota Jakarta. Menjelang akhir tahun 70-an ragam gerbong K1 atau eksekutif mulai digabungkan dengan rangkaian KA Parahyangan dan mulai rutin dibawa di era 80-an.

Pada era 1990-an, KA Parahyangan kembali merasakan masa keemasan meskipun PNKA yang saat itu berubah nama menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan meluncurkan Argo Gede. KA Argo Gede merupakan layanan kereta api argo pertama yang mulai beroperasi pada 31 Juli 1995.

Pada April 2010, KA Parahyangan resmi dihentikan pelayanannya akibat semakin aktifnya perjalanan Jakarta-Bandung via tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang). Keputusan itu menuai kritik dan kekecewaan dari pelanggan. Dalam prosesnya, layanan KA Parahyangan kembali dijalankan, yaitu dengan nama KA Argo Parahyangan, yang merupakan gabungan dua layanan KA Argo Gede dan KA Parahyangan.

Gantikan KA Argo Parahyangan, Mulai 1 Februari 2025 PT KAI Kembali Operasikan KA “Legend” Parahyangan

Seiring perkembangan zaman, kereta api ini makin terus diminati masyarakat. 15 tahun berlalu, KA Argo Parahyangan berhenti melayani. Hingga pada perubahan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025, nama KA Parahyangan kembali mencuat. Dengan 2 eksistensi kelas eksekutif dan ekonomi premium ini menjadikan KA Parahyangan tetap ada dihati masyarakat yang setia mengantar hingga ke tujuan. Untuk tarif tiket yang diberlakukan KA Parahyangan, pada kelas eksekutif ditetapkan sebesar Rp200.000 sampai dengan Rp 250.000 per perjalanan. Sementara tarif kelas ekonomi adalah Rp150.000.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru