Pramugari/pramugara sering dianggap memiliki kelas sosial tinggi di masyarakat dengan gaji besar dan kehidupan glamournya jalan-jalan keliling dunia. Tak ayal banyak muda-mudi yang bercita-cita sebagai pramugari/pramugara.
Baca juga: Inilah 20 Syarat ‘Tak Resmi’ untuk Jadi Pramugari, Nomor Dua Agak Aneh
Hanya saja, dalam prosesnya tak mudah untuk bisa mewujudkan itu. Butuh perjuangan ekstra keras untuk bisa mewujudkan mimpi menjadi awak kabin, termasuk mempelajari pola rekrutmen. Sedikitnya ada tujuh rahasia rekrutmen pramugari/pramugara maskapai. Dilansir Simple Flying, berikut selengkapnya.
1. Applicant tracking system
Sistem pelacakan pelamar, atau ATS, adalah tahap pertama dari proses seleksi. Sistem ini akan menyortir CV atau surat lamaran kerja pelamar secara otomatis berdasarkan keyword atau persyaratan minimum yang dibutuhkan. Misalnya, tinggi minimum 160cm dan jobseeker memiliki tinggi 158cm. Sudah pasti sistem akan mengabaikannya.
2. 30-second scan
Setelah disortir oleh sistem, petugas akan menyortirnya kembali melalui apa yang disebut 30-second scan. Petugas tentu tidak mempunyai cukup banyak waktu sehingga pelamar harus menonjolkan keyword atau kata kunci yang dibutuhkan di surat lamaran kerja dan CV.
3. Postur, kedisiplinan, dan sosialisasi
Rekruter yang biasanya adalah mantan pramugari/pramgugara atau ahli di bidang perekrutan sumber daya manusia (SDM) sangat lihai melihat detail yang sering terlewat oleh para pelamar, seperti kepatan waktu, penampilan, postur tubuh, dan cara mereka berinteraksi satu sama lain.
4. Monitoring
Selama proses rekrutmen, mungkin calon kandidat ada kalanya menganggap ada hari atau waktu bebas dimana mereka terlepas dari penilaian. Padahal tidak demikian. Mereka akan selalu dimonitor tentang bagaimana pelamar membangun koneksi satu sama lain, tersenyum, bahasa tubuh yang baik, bersikap positif, dan lainnya.
5. Aturan tak tertulis
Terlepas dari aturan yang tertulis, dalam proses rekrutmen pramugari/pramugara terdapat aturan-aturan tak tertulis dan kadang kala justru ini yang menentukan. Misalnya, dalam suatu rekrutmen pramugari/pramugara, bisa saja rekruter hanya mencari wanita, mungkin maksimal 26 tahun, penutup bahasa tertentu, dari negara tertentu, dan lain sebagainya.
6. Focus group discussion (FGD)
Setiap tahapan rekrutmen pramugari/pramugara penting dilalui dengan baik, termasuk FGD. Dalam FGD pelamar akan dilihat kualitasnya, kerja tim, komunikasi, dan kepemimpinan. Kuncinya adalah jangan mengambil alih, jangan merendahkan orang lain, jangan terlalu pendiam, dorong orang lain dan, tentu saja, selesaikan tugas.
Baca juga: Virgin Atlantic Diserbu Pelamar Kerja, Gegara Seragam Non-Gender Awak Kabin?
7. Final interview
Proses interview terakhir adalah saatnya untuk ‘menjual diri’ pelamar. Bisa dimulai dari pengalaman, kemampuan, dan semangat serta antusiasme terhadap profesi yang kelak akan dijalani.
8. Jangan pilih maskapai
Flight attendant wannabe tentu mempunyai maskapai impian dan ingin sekali bisa segera bergabung dengannya. Sayangnya, maskapai belum tentu mau pelamar segera bergabung dengannya. Karena itu, pelamar seharusnya memulai dari maskapai kecil terlebih dahulu sebelum melamar ke maskapai besar impian.