Friday, May 9, 2025
HomeDestinasiJelajah Stasiun Salemba, Saksi Bisu Sentral Jalur Kereta Api di Jakarta yang...

Jelajah Stasiun Salemba, Saksi Bisu Sentral Jalur Kereta Api di Jakarta yang Masih Berdiri Kokoh

Menjelajahi Kota Jakarta khususnya di kawasan Salemba membuat daerah ini menjadi kawasan sejarah pada perkeretaapian sejak jaman Kolonial Belanda. Ya, ditengah pemukiman warga di kawasan masih terdapat bangunan stasiun yang merupakan saksi bisu jalur kereta api percabangan menuju Tanah Abang.

Berlokasi di Jalan Kenari II, Kec. Senen, Jakarta Pusat dan dekat dengan Museum MH Tamrin, Stasiun Salemba inilah yang masih berdiri dan dijadikan sebagai pemukiman warga.

Stasiun Salemba sendiri berada di jalur kereta api Tanah Abang – Kramat milik NIS, yang menjadi penghubung utama antara jalur Batavia Noord – Buitenzorg milik NIS dengan jalur Batavia Zuid – Bekasi dan lingkar barat Batavia milik SS.

Jika dilihat sekilas, bangunan stasiun lama tampak menyatu dengan bangunan permanen di seberangnya, sehingga tampilan bangunan stasiun Salemba nyaris tak bisa dikenali. Di depan rumah juga banyak terdapat pepohonan dengan dahan dan dedaunan besar yang membuat rumah tertutup.

Banyak bangunan permanen yang digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat usaha, seperti tempat makan dan katering. Namun jika dilihat ke depan, bangunan berumur pendek tersebut terbuat dari triplek atau kayu, sedangkan Stasiun Salemba dibangun dengan dinding beton putih. Adapun lebar jalan/gang di bagian depan stasiun cukup kecil menandakan bahwa jalan tersebut dulunya merupakan rel kereta api.

Bangunan jembatan bekas jalur kereta api di Salemba. Kini digunakan sebagai jembatan penyeberangan warga. (Foto: Dok. Istimewa)

Menurut situs resmi KAI, perusahaan kereta api pemerintah kolonial Belanda Staatssporwegen (SS) membangun stasiun Salemba antara tahun 1896 hingga 1905. Saat itu, stasiun kereta api ini menghubungkan bagian barat dan timur kota Batavia (sekarang Jakarta).

Stasiun Salemba yang berada di pusat kota Jakarta (dulu bernama Batavia) saat itu berperan penting sebagai stasiun kereta api dan pusat stasiun. Dari Stasiun Salemba di sebelah timur, ada jalur cabang menuju Jakarta melalui Pasar Senen atau ke Jatinegara-Bekasi. Di sebelah barat ada cabang di Jakarta atau Bogor. Sedangkan lurus terus ke barat, jalan bercabang ke Tanah Abang dan Ayer-Banten.

Stasiun Salemba masih beroperasi hingga tahun 1981 untuk melayani kereta api angkutan opium menyusuri jalur cabang Pegangsaan – Salemba – Pabrik Opium. Stasiun ini pun baru ditutup total pada 2 September 1981 karena pabrik opium berhenti beroperasi. Pabrik opium yang telah ditutup itu kini menjadi bagian dari komplek Pascasarjana Universitas Indonesia.

Sebagai informasi jejak peninggalan area Stasiun Salemba kini hanyalah bangunan stasiunnya saja. Selain bangunan stasiun, ada pula bangunan yang masih terlihat hingga kini adalah pondasi jembatan bekas jalur kereta api yang saat ini digunakan sebagai jembatan penyeberangan antar warga.

Okupansi Minim dan Terlalu Dekat dengan Stasiun Manggarai, Stasiun Mampang Nonaktif Secara Permanen

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru