Thursday, May 15, 2025
HomeDaratJejak Sejarah Jalur Cabang Menuju Indramayu dan Karangampel yang Berpusat di Jatibarang

Jejak Sejarah Jalur Cabang Menuju Indramayu dan Karangampel yang Berpusat di Jatibarang

Menelusuri jalur non aktif memberi kesan yang berbeda saat menjelajahinya. Apalagi jalur non aktif tersebut masih nampak jelas sisa-sisa bangunan meskipun sudah terbengkalai karena termakan zaman. Banyak jalur kereta api khususnya di Pulau Jawa masih terdapat jalur-jalur kereta non aktif. Salah satunya di provinsi Jawa Barat. Bahkan media pun sedang gencar-gencarnya memberitakan mengenai jalur itu yang digadang-gadang akan kembali aktif.

Jalur kereta api non aktif tak sekadar berada di Jawa Barat bagian selatan, namun ada pula jalur tersebut berada di bagian utara. Seperti halnya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Jalur kereta api non aktif di kawasan tersebut tak cuma obrolan saja, namun kenyataannya beberapa area yang dilintasi jalur tersebut memang masih nampak jelas peninggalan sejak jaman Kolonial Belanda, salah satunya bangunan stasiun. Ya, jalur kereta non aktif yang menghubungkan ke Stasiun Indramayu dan Stasiun Karangampel ini berpusat dari Staisun Jatibarang.

Jalur kereta api Jatibarang – Indramayu adalah salah satu dari jalur kereta api nonaktif di Jawa Barat yang berada di wilayah Daerah Operasi 3 Cirebon dengan panjang lintas 18,1 Km. Jalur ini dibangun dan diresmikan pada tanggal 15 September 1912 oleh perusahaan Staatsspoorwegen (SS) untuk melayani angkutan barang hasil bumi. Namun jalur kereta api ini dinonaktifkan mulai 21 Juli 1973.

Bekas bangunan Stasiun Lohbener. (Foto: Dok. Radarcirebon)

Sementara itu jalur kereta api Jatibarang–Karangampel juga merupakan jalur kereta api nonaktif yang berada di wilayah Daerah Operasi 3 Cirebon. Setelah Staatsspoorwegen sukses membangun percabangan Jatibarang–Indramayu, pada tahun 1925 dengan dasar hukum Wet 28 Februari 1920 Staatblad No.150 dari pemerintah Hindia-Belanda, maka dilanjutkannya proses pembangunan cabang menuju Karangampel, pembangunan jalur dengan panjang rel 18,34 kilometer ini selesai dan dibuka pada tanggal 1 Mei 1926. Selang beberapa tahun pengoperasinnya, jalur ini ditutup oleh Staatsspoorwegen per 1 Oktober 1932 sebagai akibat dari krisis depresi besar.

Sepanjang jalur non aktif Jatibarang – Indramayu terdapat 8 halte perhentian yang melayani penumpang saat aktif digunakan. Ke-8 halte tersebut yaitu: Pawidean, Kalikrasak, Lohbener (stasiun), Karangsembung, Pekandangan, Cimanuk, Indramayu Pasar dan Karangturi Indramayu.

Sedangkan dari Jatibarang menuju Karangampel memiliki 5 halte perhentian, yaitu Majasih, Gadingan, Juntikebon, Mundu dan Karangampel. Jalur Jatibarang- Indramayu memiliki panjang rel 18,7 kilometer, sedangkan Jatibarang-Karangampel memiliki panjang rel 18 kilometer. Kedua jalur cabang tersebut memiliki lebar sepur 1067 mm.

Bekas bangunan Stasiun Karangampel. (Foto: Dok. Istimewa)

Fyi, Stasiun Jatibarang berada di Km 179+200 dilewati Lintas Jakarta-Cikampek-Cirebon-Brebes-Semarang-Surabaya (Lintas Utara), dan di lewati lintas Jakarta-Cikampek-Cirebon-Cirebon Prujakan-Prupuk-Purwokerto-Kutoarjo-Yogyakarta-Solo-Madiun-Surabayan (Lintas Selatan) masih beroperasi.

Stasiun Jatibarang merupakan yang terbesar dan teramai di Kabupaten Indramayu. Terletak di Jatibarang, Indramayu tepatnya di Jalan Mayor Sangun, depan Pasar Jatibarang. Letak Stasiun Jatibarang pada ketinggian +8 meter memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.

Stasiun Jatibarang, Saksi Sejarah Tugu Presiden Soekarno

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru