Friday, August 15, 2025
HomeDestinasiBangkai SS Yongala Jadi Spot Menyelam Andalan di Queensland

Bangkai SS Yongala Jadi Spot Menyelam Andalan di Queensland

Lepas pantai Queensland, Australia, menjadi saksi tenggelamnya SS Yongala pada 114 tahun silam atau tepatnya 23 Maret 1911. Kapal uap penumpang yang dibuat di Inggris tahun 1903 itu tenggelam akibat badai di lepas pantai Queensland yang menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 122 orang yang termasuk awak kapal.

Kapal yang dibuat untuk Adelaide Steamship Company tersebut bangkainya temukan tahun 1958 di Cape Bowling Green. Kini lokasi tempat itu menjadi lokasi penyelaman bangkai kapal yang populer dan dilindungi oleh Undang-Undang Warisan Budaya Bawah Air Persemakmuran tahun 2018.

Nama kapal Yongala sendiri sesuai dengan Kota Yongala di Australia Selatan. Yongala memiliki panjang 106,7 meter dengan lebar 13,8 meter dan awal pelayarannya Yongala memulai dari Southampton di Inggris pada 9 Oktober 1903 silam.

Namun kapal ini mengalami beberapa kerusakan akibat cuaca buruk saat menyeberangi Telus Biscay dan 24 November mencapai Fremantle yang dilanjutkan menuju ke Adelaide yang tiba 30 November 1903. Sebelum insiden tenggelamnya, SS Yongala pada 14 Maret 1011 memulai pelayarannya yang ke-99 di perairan Australia dengan nakhodany Kapten William Knight.

Saat meninggalkan Melbourne, kapal mengangkut 72 penumpang dan tiba di Brisbane 20 Maret. Ketika tiba, sebagian besar penumpang turun dan menaikkan penumpang lain untuk melanjutkan perjalanan menuju pesisir Queensland dan saat itu pelabuhan melaporkan Yongala dalam kondisi prima dan tiba di Mackay pada 23 Maret dan menuju Townsville dengan membawa 29 penumpang kelas satu, 19 penumpang kelas dua, 72 awak, dan 677 ton kargo.

Sayangnya, tak lama setelah meninggalkan Mackay, dan sebelum meninggalkan daratan, stasiun sinyal Flat Top Island menerima telegram peringatan tentang siklon tropis antara Townsville dan Mackay. Stasiun sinyal mengirimkan sinyal bendera dan telegraf nirkabel, yang mendorong beberapa kapal untuk berlindung di Mackay, tetapi Yongala tidak melihat bendera tersebut.

Lima jam setelah Yongala meninggalkan Mackay, penjaga Dent Island Light melihatnya memasuki Whitsunday Passage. Ini adalah penampakan terakhirnya yang diketahui. Siklon tersebut menenggelamkannya pada malam 23–24 Maret, menewaskan semua orang di dalamnya dan pada 26 Maret dinyatakan hilang.

Penyelidikan hilangnya Yongala terus dilakukan hingga tahun 1958 seorang nelayan lokal Bill Kirkpatrick, menemukan bangkai kapal tersebut, dan menemukan artefak termasuk brankas dari salah satu kabin. Brankas tersebut hanya berisi lumpur hitam, tetapi sebagian nomor seri brankas tersebut masih terbaca: 9825W.

Pada tahun 1961, Chubb di Inggris mengidentifikasi ini sebagai nomor brankas yang dipasoknya ke Armstrong, Whitworth & Co. pada tahun 1903 untuk kabin milik pengurus Yongala. Yang kemudian akhirnya lokasi kapal tenggelamnya kapal Yongala menjadi bagian tengah Taman Laut Great Barrier Reef di antara Townsville dan Cape Bowling Green.

Dasar laut di sekitar bangkai kapal terbuka dan berpasir, sehingga bangkai kapal telah menjadi terumbu karang buatan yang mapan, menyediakan habitat yang kompleks secara struktural bagi beragam kehidupan laut. Pada tahun 1981, ahli biologi kelautan Leon Zann membuat sketsa bangkai kapal tersebut.

Struktur atasnya tetap utuh dan sama seperti dalam sketsanya, tetapi penumpukan pasir yang signifikan di sekitar sisi kanan kapal telah terkikis, dan ventilasi serta pagar telah runtuh. Untuk diketahui, bangkai kapal tersebut kemudian dilindungi oleh Undang-Undang Warisan Budaya Bawah Air Persemakmuran 2018 dan dikelola melalui Museum of Tropical Queensland , Townsville.

Undang-Undang tersebut melarang penyelaman dengan teknik penetrasi dan gangguan terhadap artefak. Yongala sendiri memiliki kapal saudara Grantala yang pada tahun 1914 menjadi satu-satunya kapal umah sakit Australia dalam Perang Dunia Pertama.

Di Bahrain, Bakal Ada Sosok Boeing 747 di Bawah Permukaan Laut

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru