Thursday, September 4, 2025
HomeBus AKAPPO Miyor, 'Sahabat' Para Perantau, Punya Pengemudi dan Kernet yang Ramah

PO Miyor, ‘Sahabat’ Para Perantau, Punya Pengemudi dan Kernet yang Ramah

Di balik hiruk-pikuk jalanan Sumatera Barat yang berliku dan penuh tantangan, terdapat cerita tentang sebuah perusahaan otobus yang pernah menjadi andalan masyarakat Minang, perusahaan otobus (PO) Miyor Padang. Nama ini tidak asing bagi para perantau maupun warga lokal yang kerap bepergian dengan bus pada era 1970-an hingga 1990-an.

PO bus ini lahir di Kota Padang dan menjadi salah satu pionir transportasi darat yang menghubungkan berbagai daerah di Sumatera Barat. Memiliki desain kokoh, bus Miyor melayani rute Padang – Bukittinggi – Payakumbuh.

Tak hanya itu, PO Miyor juga merambah trayek antarprovinsi dengan tujuan Jambi, Riau, dan Medan. Keberanian menembus jalur-jalur berat di Sumatera membuat Miyor  mendapat tempat khusus di hati penumpang.

Bukan hanya sebagai sarana transportasi, bus Miyor juga menjadi saksi perjalanan ribuan perantau Minang yang hendak mengadu nasib ke rantau, atau sebaliknya, pulang ke kampung halaman. Bus Miyor dikenal memiliki ciri khas interior yang sederhana, bangku tegak namun bersih, serta suasana akrab di dalam kabin.

Bahkan pengemudi dan kernetnya terkenal ramah, sering kali mengingat nama penumpang langganan. Bagi masyarakat Minang, naik Miyor bukan hanya sekadar bepergian, tetapi juga bagian dari pengalaman sosial.

Tak jarang, perjalanan panjang dengan Miyor juga disertai singgah di rumah makan khas Minang. Di sanalah penumpang bisa menikmati rendang atau gulai ayam kampung sebelum melanjutkan perjalanan melewati kelok-kelok Sitinjau Lauik atau menanjak di Lembah Anai.

Seiring berkembangnya dunia transportasi, PO Miyor menghadapi persaingan ketat dari perusahaan bus besar lainnya seperti NPM, ANS, dan SAN yang menawarkan armada lebih modern serta fasilitas lebih lengkap. Perubahan preferensi penumpang dan meningkatnya penggunaan transportasi udara juga membuat kejayaan Miyor perlahan meredup.

Namun, bagi banyak orang, Miyor tetap meninggalkan kesan yang tidak bisa digantikan. Ia menjadi bagian dari sejarah perjalanan darat Sumatera Barat, sekaligus penghubung penting antara kota-kota besar dan daerah rantau.

Kini, meski namanya tidak lagi mendominasi jagat transportasi darat, cerita tentang PO Miyor Padang tetap hidup dalam ingatan. Bus ini bukan hanya sekadar moda transportasi, melainkan sebuah warisan budaya perjalanan.

Di mata masyarakat Minang, Miyor adalah simbol perjuangan transportasi darat pada masanya yang menghubungkan manusia, membawa cerita, dan menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan.

Setiap klaksonnya dulu seakan menjadi penanda bahwa perjalanan panjang menuju kampung halaman atau tanah rantau baru saja dimulai. Bus Miyor memiliki iri khas yakni gambar penari piring di bodi bus dan corak warna oranye serta merah.

Untuk diketahui, PO MIyor Padang memiliki trayek popular yakni:
Padang – Bukittinggi – Payakumbuh
Padang – Solok – Muara Labuh
Padang – Sawahlunto – Sijunjung
Padang – Pekanbaru
Padang – Jambi
Padang – Medan

PO Al Hijrah, Punya Filosofi Pemiliknya yang Hijrah dari Sumatera ke Jawa

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru