Kasus orderan fiktif masih menjadi momok bagi pengemudi ojek online (ojol) maupun taksi online (taksol). Tak sedikit pengemudi yang dirugikan karena harus menanggung biaya operasional seperti bensin hingga waktu yang terbuang sia-sia.
Agar hal serupa tidak menimpa, KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, beberapa tips yang bisa diterapkan pengemudi. Cek di bawah ini yuk tipsnya:
Periksa profil dan riwayat penumpang
Sebelum menerima order, pengemudi bisa mengecek profil akun penumpang. Jika akun baru tanpa foto atau riwayat perjalanan, sebaiknya lebih berhati-hati kalau mendapat order dari akun seperti itu.
Waspada dengan titik jemput
Orderan dengan titik jemput yang mencurigakan, seperti lokasi terpencil, tidak sesuai dengan alamat jelas, atau berpindah-pindah tanpa alasan, patut diwaspadai.
Gunakan fitur chat dan telepon
Selalu konfirmasi melalui chat atau telepon kepada penumpang. Jika nomor tidak aktif atau penumpang tidak merespons, kemungkinan besar orderan tersebut fiktif. Jadi, dari pada sia-sia mengambil orderan, baiknya jangan dan ambil order lainnya.
Catat dan lapor ke aplikasi
Bila menemukan orderan mencurigakan, segera laporkan melalui fitur aplikasi. Beberapa aplikasi kini menyediakan pilihan khusus untuk melaporkan orderan fiktif agar akun pemesan bisa ditindak.
Tidak ambil order area sepi
Pengemudi sebaiknya fokus mengambil order di area ramai seperti terminal, stasiun, pusat perbelanjaan, atau kantor, yang biasanya memiliki pemesan nyata dan lebih aman.
Gunakan fitur navigasi resmi
Jika titik tujuan tidak jelas atau diarahkan ke lokasi yang aneh, segera konfirmasi ke penumpang. Bila tetap mencurigakan, pengemudi berhak membatalkan order demi keamanan.
Bangun jaringan dengan pengemudi lain
Saling berbagi informasi di komunitas atau grup driver online sangat membantu. Bila ada laporan order fiktif di wilayah tertentu, pengemudi lain bisa lebih waspada.
Dengan kewaspadaan tinggi serta memanfaatkan fitur aplikasi secara tepat, pengemudi ojol dan taksol dapat meminimalisasi kerugian akibat orderan fiktif. Sebab, keselamatan dan keamanan pengemudi tetap menjadi prioritas utama.
Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol Cari Nafkah Meski Merugi Akibat Orderan Fiktif