Sebagai stasiun besar di wilayah Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya dan berada di jalur utara Pulau Jawa, Stasiun Bojonegoro merupakan yang sangan digemari masyarakatnya. Karena praktis, efisien, dan murah inilah Stasiun Bojonegoro menjadi andalan para warga yang ingin menghabiskan waktunya di Kota Surabaya.
Stasiun Bojonegoro memiliki lokasi strategis yang membuatnya mudah diakses dari berbagai wilayah. Terletak di pusat Kabupaten Bojonegoro, stasiun ini menjadi penghubung penting bagi perjalanan kereta api di Jawa Timur.
Sebagai salah satu titik vital dalam jalur utara Pulau Jawa, Stasiun Bojonegoro mempertahankan fungsinya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi sekaligus memberikan akses luas bagi para penumpang ke berbagai destinasi penting di Indonesia.

Alasan karena warga Bojonegoro gunakan kereta api untuk ke Surabaya tentu dengan adanya kereta angkutan lokal dari PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) Komuter yang berakhir di Stasiun Bojonegoro.
Setiap harinya, ratusan penumpang memadati Stasiun Bojonegoro untuk menggunakan layanan kereta lokal tersebut yang menghubungkan daerah mereka dengan Surabaya. Selain cepat dan nyaman, tarif tiket yang terjangkau, yakni hanya Rp13.000, menjadi alasan kuat mengapa moda transportasi ini tetap diminati masyarakat.
Dengan waktu tempuh sekitar dua jam, perjalanan kereta dianggap lebih praktis dibandingkan transportasi lain, seperti bus atau kendaraan pribadi, yang kerap terhambat kemacetan lalu lintas dan memakan waktu lebih dari tiga jam. Keunggulan lain yang dirasakan masyarakat adalah kenyamanan fasilitas dan jadwal keberangkatan yang cukup rutin.
Singkat sejarah, Stasiun Bojonegoro didirikan pada era kolonial Belanda sebagai bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Surabaya dengan Semarang. Dibuka pada akhir abad ke-19, pembangunan stasiun ini bertujuan mendukung aktivitas ekonomi dan mobilisasi masyarakat di wilayah Jawa Timur. Arsitektur awalnya mencerminkan gaya klasik Eropa dengan sentuhan lokal.
Sejak pertama kali beroperasi, Stasiun Bojonegoro telah melayani berbagai jenis kereta api jarak jauh maupun komuter untuk mempermudah perjalanan antarkota. Lokasinya yang strategis menjadikannya pusat transit utama bagi penumpang menuju kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Ada sejumlah kereta api (KA) yang berhenti di Stasiun Bojonegoro, untuk Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) yaitu: KA Harina, KA Ambarawa Ekspres, KA Sancaka Utara, Sembrani, KA Argo Anjasmoro, KA Airlangga, KA Gumarang, KA Jayabaya, KA Pandalungan, KA Blambangan Ekspres, KA Kertajaya, dan KA Dharmawangsa Ekspres. Sedangkan untuk kereta lokal, yaitu Komuter Blorasura, dan Komuter Arjonegoro.
Untuk kereta lokal Bojonegoro–Surabaya pp. Melayani beberapa kali perjalanan dalam sehari, sehingga memudahkan masyarakat yang bekerja, bersekolah, maupun memiliki keperluan lain di Surabaya. Dengan kombinasi harga murah, waktu tempuh efisien, serta kenyamanan yang ditawarkan, kereta api lokal Bojonegoro–Surabaya diperkirakan akan tetap menjadi transportasi favorit masyarakat dalam waktu yang lama.