Turki, Suriah, dan Yordania dikabarkan akan menghidupkan kembali jalur kereta api bersejarah Hejaz (Hejaz Railway), yang menjadi sorotan, terutama dalam konteks upaya normalisasi politik dan rekonstruksi ekonomi di kawasan tersebut.
Laporan media Turki, Daily Sabah dan media Yordania mengonfirmasi bahwa pejabat transportasi dari ketiga negara telah mengadakan pertemuan teknis dan mengajukan proposal bersama untuk menghidupkan kembali jalur kereta ini. Proyek ini dipandang sebagai langkah penting untuk membantu upaya rekonstruksi di Suriah pasca-konflik.
Tujuan dari proyek ini adalah memperkuat koridor perdagangan darat (baik jalan raya maupun kereta api) dari Pelabuhan Aqaba (Yordania) menuju Turki dan berlanjut ke Eropa Timur, memangkas waktu dan biaya logistik secara signifikan. Selain itu, ada visi untuk membangun kembali jalur penumpang dari Istanbul ke Madinah, menjadikannya “Rute Iman” (Faith Route) bersejarah bagi para peziarah.
Hejaz Railway – Jaringan Kereta Abad 19 yang Mampu Reduksi Waktu Perjalanan Jamaah Haji
Dalam proyek ini, Turki akan memberikan dukungan teknis untuk pemulihan dan perbaikan jalur kereta Hejaz di wilayah Suriah. Sementara Yordania menawarkan bantuan teknis untuk perawatan lokomotif Suriah. Selain perbaikan rel bersejarah, mereka juga sepakat untuk meluncurkan studi teknis bersama untuk jaringan kereta api modern yang menghubungkan ketiga negara ke koridor perdagangan global.
Jalur kereta Hejaz dibangun atas perintah Sultan Abdul Hamid II dari Kekaisaran Ottoman antara tahun 1900 hingga 1908, dengan tujuan menghubungkan Damaskus (saat itu pusat Ottoman di Levant) dengan Madinah untuk mempermudah dan mempercepat perjalanan Haji. Jalur ini memangkas perjalanan haji yang sebelumnya memakan waktu 40 hari dengan unta menjadi hanya 5 hari dengan kereta.
Jalur ini beroperasi penuh hanya selama kurang dari satu dekade sebelum sebagian besar jalur selatan (di Yordania dan Arab Saudi) hancur selama Pemberontakan Arab pada Perang Dunia I. Sebelum konflik Suriah, jalur antara Amman (Yordania) dan Damaskus (Suriah) masih beroperasi dalam batas terbatas, namun terhenti total sejak tahun 2011.
Secara historis, jalur utama Hejaz Railway membentang sekitar 1.300 kilometer (sekitar 810 mil) dari Damaskus, Suriah, hingga Madinah, Arab Saudi. Rencana ambisius awalnya adalah mencapai Mekkah, dan secara keseluruhan, jalur ini (termasuk percabangan) diperkirakan mencapai 1.750 kilometer.
Fokus utama reaktivasi saat ini adalah segmen yang menghubungkan Turki (via perbatasan) – Suriah (Damaskus) – Yordania (Amman). Di dalam rencana trilateral, Menteri Transportasi Turki mengumumkan bahwa salah satu proyek spesifik yang akan diselesaikan adalah p penyelesaian 30 kilometer dari superstructure (rel dan bantalan) yang hilang di bagian jalur di Suriah dengan bantuan Turki.