Tuesday, October 28, 2025
HomeAnalisa AngkutanAnjlok Terus Berulang, Pemerintah Mewajibkan KAI untuk Lakukan Audit Para Pekerjanya

Anjlok Terus Berulang, Pemerintah Mewajibkan KAI untuk Lakukan Audit Para Pekerjanya

Sabtu (25/10) kemarin, publik dikejutkan dengan adanya peristiwa yang tidak diduga pada perjalanan kereta api. Peristiwa anjloknya kereta api (KA) Purwojaya Fakultatif rute Gambir ~ Cilacap di Stasiun Kedunggedeh ramai di media sosial. Berbagai gambaran video dan foto yang berkaitan dengan tragedi anjloknya KA tersebut telah tersebar di masyarakat.

Rangkaian KA Purwojaya yang anjlok di Stasiun Kedunggedeh. (Foto: Dok. KAI)

Mengejutkan sekaligus tak disangka akibat peristiwa tersebut perjalanan KA terganggu hingga berjam-jam lamanya. Bahkan hingga menggunakan rangkaian darurat karena kereta api yang semestinya datang tepat waktu, ternyata terlambat hingga di stasiun tujuan. Pun berbagai stasiun yang searah dengan lokasi anjlok dipenuhi dengan kereta api jarak jauh yang menunggu giliran untuk berjalan.

Akibat peristiwa tersebut, PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menyampaikan permintaan maaf atas anjloknya kereta Purwojaya relasi Gambir – Kroya saat melintas di Emplasemen Stasiun Kedunggedeh km 56+1/2, pada Sabtu (25/10) pukul 14.14 WIB.

Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menjelaskan bahwa informasi pertama anjloknya KA tersebut karena adanya laporan dari masinis KA 58F yang melaporkan adanya anjlokan dua kereta bagian belakang sesaat setelah melintas di jalur emplasemen Kedunggedeh, adapun stamformasi rangkaian KA purwojaya 1 Lokomotif 8 K1 (kelas ekskutif) 1KM (Kereta Makan) dan 1 Kereta Pembangkit Dengan volume sebanyak 232 penumpang.

Selain kejadian yang menimpa KA Purwojaya, sebelumnya di bulan yang tepatnya pada Rabu (22/10) Kereta Rel Listrik (KRL) juga mengalami peristiwa anjlok di rel wesel Stasiun Rangkasbitung. Peristiwa itu terjadi ketika KRL dengan tujuan Tanah Abang bertolak dari Stasiun Rangkasbitung. Namun, beberapa saat kemudian kereta mengalami anjlok.

Imbas dari insiden itu, perjalanan Commuter Line dari dan menuju Stasiun Rangkasbitung sementara hanya bisa dilayani melalui satu jalur. Dalam laman Instagram @commuterline juga menjelaskan bahwa KAI commuter akan melakukan rekayasa perjalanan untuk mengurangi keterlambatan.

Dari dua kejadian tersebut ternyata disorot Wakil Ketua Komisi V DPR Syaiful Huda. Ia mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan audit keselamatan independen untuk memastikan objektifitas rekomendasi perbaikan layanan kereta api di tanah air.

Seperti pada Agustus lalu setidaknya ada tiga kasus yakni anjloknya KA Argo Bromo di Subang, KRL di Stasiun Jakarta Kota, lalu ada Kereta Kuala Stabas di Lampung. Bulan ini kembali terjadi yakni Kereta Purwojaya di Kedunggedeh Bekasi.

Dia menegaskan tingginya intensitas kereta anjlok merupakan bentuk krisis keselamatan transportasi di tanah air. Menurutnya ada tiga masalah utama yang seringkali menjadi pemicu kecelakaan kereta api di Indonesia yakni usia prasarana, akumulasi kerusakan sarana, dan adanya cacat prosedur operasional.

Langkah tersebut di antaranya melakukan peremajaan infrastruktur dengan teknologi terbaru. Jalur rel yang berusia tua harus diremajakan. Selain itu harus ada teknologi pengawasan rel seperti track geometry measurement system untuk memindai kerusakan rel secara otomatis.

Usianya Lebih dari Satu Abad, Stasiun Karawang Masih Terlihat Megah dan Makin Eksis

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru