Tuesday, December 30, 2025
HomeAnalisa AngkutanPeringatan 118 Tahun: Cornu Helicopter, Penerbangan Vertikal Bersejarah Pertama di Dunia

Peringatan 118 Tahun: Cornu Helicopter, Penerbangan Vertikal Bersejarah Pertama di Dunia

Hari ini, 13 November 2025, menandai peringatan 118 tahun penerbangan perdana Cornu Helicopter yang dirancang oleh insinyur asal Perancis, Paul Cornu. Meskipun hanya berlangsung singkat, momen pada tahun 1907 ini dicatat sejarah sebagai penerbangan bebas (un-tethered) pertama yang dilakukan oleh mesin vertical-lift bertenaga, membawa manusia sejengkal lebih dekat ke impian terbang vertikal.

Pada awal abad ke-20, setelah Wright bersaudara berhasil membuktikan penerbangan pesawat sayap tetap (fixed-wing), para penemu Eropa berlomba-lomba untuk memecahkan misteri penerbangan vertikal. Paul Cornu, seorang insinyur mekanik dari Lisieux, Perancis, adalah salah satu yang paling gigih.

Cornu Helicopter tidak terlihat seperti helikopter modern. Ia menggunakan konfigurasi rotor tandem (dua rotor besar yang diletakkan di depan dan belakang sumbu pesawat) yang berputar berlawanan arah untuk meniadakan torsi.

Cornu Helicopter ditenagai oleh mesin Antoinette 24 tenaga kuda (hp) yang relatif ringan, yang digunakan untuk menggerakkan kedua rotor.

Paul Cornu

Tantangan terbesar pada saat itu adalah kontrol. Cornu mencoba mengatasi torsi dan menyediakan dorongan ke depan menggunakan baling-baling yang dapat dimiringkan (swiveling vanes) yang ditempatkan di jalur udara rotor. Ini adalah mekanisme yang sangat primitif dari apa yang kita kenal sekarang sebagai kontrol cyclic dan collective.

Pada 13 November 1907, di Coquainvilliers, Perancis, Cornu memutuskan untuk melakukan uji coba terbang. Meskipun laporan kontemporer sering kali melebih-lebihkan ketinggian, sejarah mencatat bahwa Paul Cornu berhasil menerbangkan helikopter buatannya setinggi sekitar 30 sentimeter (satu kaki) dari tanah, membawa dirinya sendiri sebagai pilot.

Yang menjadikan penerbangan ini bersejarah adalah helikopter tersebut tidak diikat dengan kabel (un-tethered) dan kenaikan vertikal sepenuhnya didorong oleh tenaga mesin, bukan otot atau daya dorong eksternal.

Meskipun Cornu hanya mampu mempertahankan posisi melayang (hover) selama kurang dari satu menit dan tidak ada mekanisme kontrol yang efektif, ia telah membuktikan prinsip dasar bahwa rotor bertenaga dapat mengangkat berat badan manusia dan mesin ke udara.

Sayangnya, helikopter Cornu tidak pernah dikembangkan lebih lanjut menjadi mesin yang praktis. Masalah utamanya adalah kurangnya sistem kontrol yang memadai. Paul Cornu kesulitan mempertahankan stabilitas dan arah terbang. Mesin tersebut hanya dapat melayang singkat dan tidak dapat dikendalikan dalam arti operasional.

Penerbangan helikopter praktis yang sesungguhnya harus menunggu penemuan sistem cyclic dan collective pitch control yang lebih baik, yang kemudian berhasil dikembangkan oleh penemu-penemu seperti Juan de la Cierva (dengan autogiro-nya) dan, yang paling signifikan, Igor Sikorsky pada tahun 1930-an dan 1940-an.

Meskipun demikian, Paul Cornu tetap diabadikan sebagai salah satu pionir penerbangan vertikal. Eksperimennya pada tahun 1907 membuktikan bahwa teori penerbangan vertikal bisa diwujudkan. Ia membuka jalan bagi generasi insinyur yang kemudian berhasil memecahkan tantangan rumit dalam menciptakan kontrol dan stabilitas yang menjadikan helikopter alat yang tak tergantikan di dunia modern.

Lockheed Martin Rayakan 100 Tahun Inovasi Sikorsky – Pionir Produksi Helikopter Modern

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru