Pertanyaan apakah lebar lorong (gang) pada setiap pesawat komersial sama sering kali muncul. Jawabannya adalah tidak. Lebar lorong sangat bervariasi, dipengaruhi oleh dua faktor utama: jenis badan pesawat (narrow-body atau wide-body) dan peraturan keselamatan yang ketat.
1. Lebar Lorong Bervariasi Berdasarkan Jenis Pesawat
Perbedaan lebar lorong paling mencolok adalah antara dua kategori pesawat:
Pesawat Berbadan Sempit (Narrow-Body): Pesawat seperti Boeing 737 atau Airbus A320 hanya memiliki satu lorong di tengah. Karena lebar total kabin yang terbatas, lorong tunggal ini harus dibagi dengan deretan kursi di kedua sisi.
Umumnya, lebar lorong pada pesawat narrow-body berada pada batas minimum yang diizinkan untuk keselamatan, yaitu sekitar 17 hingga 20 inci (sekitar 43 hingga 51 cm). Lebar ini memungkinkan troli makanan dan minuman lewat, tetapi sering terasa sempit bagi penumpang.
Pesawat Berbadan Lebar (Wide-Body): Pesawat yang lebih besar seperti Boeing 777, Airbus A380, atau Airbus A350 memiliki dua lorong. Karena kabinnya jauh lebih luas, lorong-lorong ini secara umum lebih lebar daripada yang ada di pesawat narrow-body, seringkali berkisar antara 20 hingga 30 inci (sekitar 51 hingga 76 cm). Lorong yang lebih lebar ini dirancang untuk memudahkan perpindahan penumpang dalam jumlah besar.
2. Standar dan Batasan Keselamatan (Evakuasi)
Meskipun tidak ada satu pun angka standar yang harus dipatuhi semua pesawat, ada persyaratan minimum yang sangat ketat yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan seperti FAA (Amerika Serikat) dan EASA (Eropa).
Persyaratan minimum ini bukan didasarkan pada kenyamanan, melainkan pada keselamatan evakuasi darurat. Lorong harus memiliki lebar minimum yang cukup untuk memungkinkan penumpang bergegas menuju pintu keluar darurat dalam waktu yang ditentukan (biasanya 90 detik) meskipun lorong penuh dengan penumpang.
Lebar lorong juga diukur berdasarkan kemampuan kru untuk melewati dengan cepat di saat darurat dan kemampuan troli katering untuk bergerak bolak-balik.
3. Tekanan Ekonomi Maskapai
Dalam industri penerbangan, setiap inci ruang kabin sangat berharga. Maskapai penerbangan sering kali didorong oleh faktor ekonomi untuk menempatkan kursi sebanyak mungkin.
Jika maskapai memutuskan untuk menambah lebar kursi (demi kenyamanan), mereka harus mengurangi lebar lorong (menuju batas minimum keselamatan), atau sebaliknya. Keputusan maskapai untuk memilih konfigurasi sembilan kursi sejajar di Boeing 787 daripada delapan kursi sejajar, misalnya, berdampak langsung pada pemotongan lebar lorong, menjadikannya terasa lebih sempit.
Oleh karena itu, meskipun pesawat berbeda, lorong-lorong seringkali terasa memiliki lebar yang sama karena sebagian besar maskapai memilih lebar yang mendekati batas minimum yang diizinkan oleh peraturan keselamatan untuk memaksimalkan kapasitas kursi.
Cara Angkat Armrest di Kursi Pesawat Dekat Aisle, Ternyata Ada Tombol Rahasianya
