Thursday, December 4, 2025
HomeAnalisa AngkutanStarlink Luncurkan Layanan Internet Seluler Satelit: Tanpa Pengaturan, Ponsel Lama pun Bisa...

Starlink Luncurkan Layanan Internet Seluler Satelit: Tanpa Pengaturan, Ponsel Lama pun Bisa Terhubung

Starlink, layanan internet satelit global yang dioperasikan oleh SpaceX milik Elon Musk, kembali menciptakan gebrakan dengan meluncurkan teknologi Direct to Cell (D2C). Layanan revolusioner ini menjanjikan konektivitas internet, pesan, dan suara langsung dari satelit ke ponsel pintar standar—tanpa perlu perangkat keras khusus, parabola, ataupun aplikasi tambahan.

Teknologi Direct to Cell (D2C) mengatasi kendala koneksi satelit tradisional dengan cara yang cerdas, persisnya satelit Starlink generasi terbaru dilengkapi dengan modem eNodeB dan antena phased array yang canggih. Modem ini memungkinkan satelit untuk berfungsi layaknya Base Transceiver Station (BTS) atau menara seluler yang mengorbit di luar angkasa.

Qatar Airways Umumkan Lebih dari 100 Pesawat Widebody Telah Dilengkapi Akses Internet Starlink

Ponsel pintar 4G/LTE biasa—bukan ponsel satelit khusus—dapat menerima dan mengirim sinyal langsung ke satelit ini. Starlink beroperasi sebagai mitra roaming bagi operator seluler di darat. Karena menggunakan frekuensi LTE standar, pengguna tidak perlu menginstal firmware baru, membeli ponsel satelit, atau melakukan pengaturan khusus. Cukup pastikan ponsel memiliki pandangan yang jelas ke langit.

Layanan D2C ini menawarkan tiga kemudahan utama yang membedakannya dari layanan satelit lain:

1. Tanpa Perangkat Keras Khusus (No Setup)
Tidak seperti layanan broadband Starlink konvensional yang membutuhkan parabola (Dishy), D2C tidak memerlukan peralatan tambahan. Hal ini menghilangkan kerumitan instalasi dan membuat konektivitas benar-benar portabel.

2. Kompatibel dengan Ponsel Standar (No New Phone Needed)
Pengguna dapat terhubung menggunakan ponsel pintar 4G/LTE yang sudah ada di saku mereka. Ini adalah kunci untuk konektivitas massal dan memotong biaya bagi konsumen.

3. Menghapus Zona Blank Spot
Fokus utama D2C adalah mengisi kekosongan sinyal di wilayah terpencil, pedalaman (3T), laut, atau saat terjadi bencana. Teknologi ini bekerja sebagai pelengkap, bukan pengganti, jaringan seluler darat.

Layanan D2C Starlink tidak diluncurkan sekaligus dengan kapasitas penuh. Peluncurannya dilakukan bertahap, biasanya melalui kemitraan dengan operator seluler lokal di berbagai negara (misalnya, T-Mobile di AS, Entel di Chile, atau Kyivstar di Ukraina).

Starlink mengklaim bahwa dengan lebih dari 650 satelit D2C di orbit rendah, konstelasi mereka merupakan penyedia jangkauan 4G terbesar di Bumi, menjanjikan konektivitas berkelanjutan di lima benua.

Tandingi Starlink, Amazon Luncurkan Project Kuiper, Layanan Koneksi Internet Berbasis Satelit

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru