Thursday, December 4, 2025
HomeAnalisa AngkutanSetelah Manggarai, Stasiun Tanah Abang Kini Menjadi Tersibuk di Jakarta

Setelah Manggarai, Stasiun Tanah Abang Kini Menjadi Tersibuk di Jakarta

Berlokasi strategis di pusat kegiatan perdagangan terbesar se-Asia Tenggara, yakni kawasan Tanah Abang, stasiun ini tak hanya melayani penumpang harian, tetapi juga menjadi penggerak utama mobilitas warga, pekerja, dan wisatawan domestik yang menggunakan moda transportasi massal.

Dalam sistem transportasi Jabodetabek, Stasiun Tanah Abang memegang peran penting sebagai titik konektivitas lintas kota dan kabupaten melalui layanan KRL Commuter Line yang efisien dan terjangkau.

Dengan infrastruktur yang telah diperbarui dan layanan yang semakin ditingkatkan, Stasiun Tanah Abang tidak hanya berfungsi sebagai tempat naik-turun penumpang, melainkan juga sebagai pusat integrasi moda transportasi perkotaan yang mendukung mobilitas cepat dan dinamis bagi masyarakat modern.

Rangkaian KRL masuk jalur 1 bangunan baru Stasiun Tanah Abang.

Tentu setiap harinya memanfaatkan Stasiun Tanah Abang untuk bepergian dari dan menuju berbagai destinasi, mulai dari kawasan Serpong, Parung Panjang, hingga Rangkasbitung di ujung barat Provinsi Banten. Banyak masyarakat pekerja yang menggantungkan perjalanan hariannya ke stasiun ini karena keterjangkauan waktu dan biaya, serta ketersediaan jadwal keberangkatan yang tinggi.

Modernisasi sistem persinyalan di stasiun ini pun menjadi salah satu juga perjalanan tersibuk KRL Jabodetabek ini dan bukan sekadar pembaruan teknis. Upaya besar untuk meningkatkan keselamatan, keandalan, dan efisiensi operasional kereta api, sistem baru ini memungkinkan pengaturan lalu lintas kereta juga lebih fleksibel dan minim risiko kesalahan manusia.

Sebagai salah satu stasiun tersibuk di Jakarta, Stasiun Tanah Abang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang yang dirancang untuk menunjang kenyamanan, keamanan, dan efisiensi aktivitas mobilitas harian. Fasilitas di stasiun ini terus ditingkatkan secara berkala guna menyesuaikan dengan kebutuhan penumpang yang semakin beragam, mulai dari pekerja kantoran, pelajar, hingga wisatawan.

Stasiun Tanah Abang sudah menjadi kewajiban untuk menjaga keselamatan dan keamanan para penumpang yang menjadi stasiun paling sibuk setelah Stasiun Manggarai. Dari data penumpang menyebutkan bahwa Stasiun Tanah Abang Baru setelah pembangunan, kapasitasnya meningkat dari 141 ribu menjadi 380 ribu penumpang per hari atau sekitar 63 juta penumpang selama Januari–Oktober 2025, setara dengan 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

Dengan sistem modern yang terintegrasi, Stasiun Tanah Abang Baru diharapkan mampu menjawab tantangan kepadatan penumpang dan menjadi model transformasi transportasi publik yang aman, efisien, dan berdaya saing global.

Gedung Baru Stasiun Tanah Abang, Kini Penumpang Bisa Gunakan Peron Jalur 1

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru