Vietnam tengah bersiap melakukan lompatan besar dalam sistem transportasi nasionalnya. Pemerintah Vietnam baru saja merilis proposal serius terkait pembangunan jaringan Kereta Cepat (High-Speed Train) yang akan menghubungkan kota-kota utama dari Utara hingga Selatan.
Langkah ini bukan hanya soal kecepatan perjalanan, tetapi juga bagian dari strategi besar Vietnam untuk melakukan dekarbonisasi dan memodernisasi infrastruktur ekonomi mereka.
Proyek mercusuar ini direncanakan akan membentang sepanjang koridor Utara-Selatan yang ikonik, menghubungkan ibu kota Hanoi dengan pusat ekonomi Ho Chi Minh City. Kereta ini dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tinggi yang secara signifikan akan memangkas waktu tempuh perjalanan darat yang saat ini memakan waktu lebih dari 30 jam menjadi hanya beberapa jam saja.
Selain jalur utama, muncul proposal terpisah yang menargetkan pembangunan jalur yang menghubungkan wilayah strategis lainnya, termasuk area Can Gio, dengan lini masa pembangunan yang serupa. Proyek ini tidak hanya difokuskan untuk penumpang, tetapi juga dirancang untuk meningkatkan efisiensi pengiriman logistik antar wilayah.
Pemilihan kereta cepat bertenaga listrik merupakan langkah strategis Vietnam dalam mencapai target emisi nol bersih (net-zero emissions). Dengan memindahkan ribuan penumpang dari kendaraan pribadi dan pesawat terbang ke kereta cepat, Vietnam berharap dapat mengurangi jejak karbon transportasi secara drastis.
Hal ini sejalan dengan tren global di mana moda transportasi berbasis rel menjadi solusi utama bagi mobilitas berkelanjutan di negara-negara berkembang.
Pembangunan proyek berskala raksasa ini tentu memerlukan investasi yang sangat besar. Vietnam dikabarkan sedang menjajaki berbagai opsi pendanaan serta kemitraan teknologi dengan negara-negara yang sudah berpengalaman dalam industri kereta cepat. Meskipun jadwal penyelesaian masih bersifat jangka panjang, proposal yang dirilis pada akhir 2025 ini menunjukkan komitmen politik yang kuat untuk menjadikan Vietnam sebagai salah satu negara dengan konektivitas tercanggih di Asia Tenggara.
Hadirnya kereta cepat di Vietnam ini akan menambah daftar negara Asia Tenggara yang mengadopsi teknologi rel berkecepatan tinggi setelah Indonesia (Whoosh) dan Laos. Hal ini menandakan bahwa kawasan ini sedang bertransformasi menjadi pusat mobilitas modern.
