Friday, April 26, 2024
HomeDestinasi UdaraAhli: Penumpang yang Duduk di Dekat Jendela Lebih Aman dari Virus Corona

Ahli: Penumpang yang Duduk di Dekat Jendela Lebih Aman dari Virus Corona

Di tengah wabah virus corona, penumpang kerap kali dibuat khawatir dengan adanya beberapa pasien positif terpapar Covid-19 yang memiliki riwayat perjalanan di berbagai moda transportasi; tak terkecuali pesawat terbang. Belum lama ini, maskapai asal Amerika Serikat (AS), JetBlue, dibuat geger dengan pengakuan salah satu penumpang yang divonis positif virus corona.

Baca juga: Para Ahli Sebut Penumpang Lansia Buat Penularan Virus Corona Jadi Lebih Cepat

Penumpang yang tak diungkap identitasnya tersebut sebelumnya sudah melalui beberapa pengecekan. Hasilnya, penumpang tersebut tidak ada tanda-tanda terjangkit Covid-19. Menjelang tiba di Florida, penumpang yang bersangkutan kemudian melapor ke petugas bahwa dirinya dinyatakan positif mengidap virus corona. Hal itu diketahui setelah penumpang tersebut mendapat pesan singkat dari seseorang mengenani hasil tes virus corona yang dilakukan beberapa hari sebelum dirinya terbang bersama JetBlue.

Hingga kini, pihak maskapai belum memberikan keterangan jelas mengenani posisi duduk penumpang positif virus corona tersebut. Namun, terlepas dari hal tersebut (penumpang positif Covid-19 duduk di row dan seat berapa), baru-baru ini, seorang ahli dari Emory University, AS, Profesor Vicki Hertzberg memberikan tips terkait cara menghindari terpapar virus corona di pesawat.

Menurut profesor yang mengambil speasialisasi di bidang biostatistik, informasi kesehatan masyarakat, dan network science tersebut menilai bahwa penumpang yang duduk di dekat jendela lebih besar peluang untuk terhindari dari paparan Covid-19 dibanding tempat duduk di posisi lainnya.

“Kami menemukan bahwa zona risiko sebenarnya berada di orang-orang yang duduk di barisan depan Anda, orang-orang yang duduk di barisan di belakang Anda, dan orang-orang di barisan yang sama atau dua kursi di kedua sisi (kiri dan kanan) ,” ujar pria yang telah menyandang gelar profesor sejak Januari 1995 tersebut, seperti dilansir abcnews.go.com

“Jika kamu berada di dekat jendela, jelas tidak ada dua kursi di satu sisi Anda (kiri dan kanan) dan Anda telah memotong zona risiko itu dengan adanya enam orang tersebut (dalam konfigurasi 3 kursi kiri dan kanan dengan satu lorong) , yakni orang-orang di depan mereka dan di belakang mereka,” tambahnya.

Meski demikian, ia pun memberikan penekanan bahwa sebetulnya, penumpang tidak perlu terlalu khawatir soal penyebaran virus corona di dalam kabin pesawat. Pasalnya, tak seperti moda transportasi lainnya, pesawat memiliki teknologi penyaring udara canggih atau High Efficiency Particulate Arresting (HEPA) yang diklaim 99 persen mampu menghilangkan bakteriologis di dalam kabin.

“Sebenarnya udara di dalam pesawat sama bersihnya (dengan di tempat lain). Faktanya, seperti misalnya, katakanlah, (tingkat kebersihan udaranya sama dengan) gedung kantor modern, karena gedung tersebut lebih sering dibersihkan dibanding yang lain,” kata Profesor Vicki.

Selain itu, di luar teknologi HEPA Cabin Air Filter dan posisi paling aman terpapar virus corona di dalam pesawat, sebetulnya, maskapai global juga telah melakukan upaya ekstra membersihkan pesawat dari sisa Covid-19. Sebagai informasi, menurut penelitian, virus corona disebut dapat bertahan di udara selama 3 jam, 4 jam di bahan tembaga, 24 jam di bahan kardus, 2-4 hari di permukaan plastik dan stainles, serta 9 hari di permukaan logam dan kaca.

Baca juga: Inilah GermFalcon, Robot Pembasmi Virus Corona di Kabin Pesawat dengan Teknologi UV

Oleh karenanya, sekalipun pesawat sudah selesai digunakan beberapa jam sebelumnya dan kemudian digunakan kembali pada penerbangan berikutnya, seorang penumpang masih mungkin terpapar virus corona. Sebab, virus tersebut dapat bertahan di beberapa bahan, sebagaimana yang dijelaskan di atas.

Maka dari itu, maskapai di seluruh dunia telah berusaha semaksimal mungkin untuk membersihkan area-area yang banyak disentuh penumpang, seperti armrests, seat belts, meja seatback (tray tables), handle kabin overhead, handle pintu toilet, hingga bagian dalam toilet secara keseluruhan. Tentu saja tanpa mengurangi perhatian pada bagian-bagian lainnya untuk dibersihkan dan disemprot disinfektan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru