Biasanya, jika penumpang dan awak pesawat melihat jet tempur dari jendela, maka ada sesuatu yang buruk akan terjadi, seperti pesawat yang dicegat (intercept) oleh jet tempur. Namun itu tidak selalu, ada beberapa alasan mengapa militer suatu negara mungkin memutuskan untuk mengirim beberapa jet tempur untuk melihat jet penumpang. Dalam kebanyakan kasus, hal ini terjadi karena pilot pesawat tersebut tidak menanggapi panggilan radio, pada beberapa frekuensi.
Baca juga: F-16 AU Singapura ‘Scramble’, Lebih dari 20 Penerbangan di Bandara Changi Mengalami Delay
Tapi mungkin ada lebih banyak alasan, yakni pilot jet penumpang mungkin telah mengirim pesan melalui radio (atau memasukkan kode transponder) untuk memberi tahu ATC tentang adanya pembajakan. Dalam beberapa kasus, pesawat tempur telah memeriksa sebuah pesawat untuk mengevaluasi kemungkinan kerusakan. Atau seorang remaja mungkin melontarkan lelucon yang sangat buruk di media sosial, sehingga mendorong pihak berwenang untuk meluncurkan jet tempur.
Namun pada hari Senin tanggal 13 November 2023, tiga jet tempur F/A-18 Hornet dari Angkatan Udata Swisss bertemu dengan Airbus A220 milik Swiss International Air Lines (SWISS) di ketinggian dalam kondisi yang jauh lebih bersahabat. Pertemuan tersebut telah dijadwalkan dan telah diberi pengarahan sebelumnya secara rinci. Ini adalah latihan pencegatan, demi kepentingan awak penerbangan militer dan komersial.
Selain penerbang tempur dan awak SWISS A220, latihan intercept ini juga melibatkan 70 penumpang. Mereka adalah pelajar dan personel lainnya yang berpartisipasi dalam program SPHAIR Swiss.
SPHAIR adalah program penyaringan dan pelatihan penerbangan selama dua minggu, terutama untuk calon pilot militer dan spesialisasi terkait penerbangan militer lainnya. Beberapa maskapai penerbangan juga menerima kandidat dari program ini, yang biasanya hanya terbuka untuk warga negara Swiss.
Baca juga: Saat Airbus A320-200 Batik Air di “Force Down” Jet Tempur Sukhoi Su-30
Pilot jet tempur tersebut bergantian memberi isyarat kepada awak A220 tentang cara yang akan mereka lakukan jika ini bukan latihan. Ini termasuk terbang di depan pesawat dan bahkan menjatuhkan suar. Sementara itu, 70 pelajar dan personel SPHAIR di dalam pesawat mendapat komentar langsung dari seorang pilot militer di kabin.