Friday, August 15, 2025
HomeBasis AplikasiAksi Demo 20 Mei, Ojol Bawa Lima Tuntutan

Aksi Demo 20 Mei, Ojol Bawa Lima Tuntutan

Lagi lagi, dan lagi, para pengemudi ojek online (ojol) kembali melakukan unjuk rasa (unras) besar-besaran pada hari ini, Selasa (20/5/2025). Dalam aksi unras ini akan diikuti sekitar 25 ribu pengemudi ojol dari berbagai penjuru kota di Pulau Jawa dan sebagian dari Sumatera.

Pada aksi ini, para pengemudi ojol, baik yang mengangkut penumpang, pesanan makanan, dan pengiriman barang, sejak pulu 00.00 WIB hingga 23.59 WIB tidak akan menghidupkan aplikasi mereka. Hal ini merupakan bentuk protes terhadap aplikator.

Pelumpuhan layanan yang akan dilakukan secara massal ini juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pemesanan layanan ojol pada hari ini sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi gangguan.

Aksi uras ojol hari ini sendiri akan mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai. Sasaran utama para ojol ini antara lain Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, DPR RI, kantor-kantor aplikator, serta beberapa lokasi yang berhubungan dengan perusahaan aplikasi.

Dalam aksi ini, ada lima tuntutan yang akan dinyatakan para pengemudi. Pertama, meminta Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjatuhkan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi yang melanggar regulasi, yaitu Permenhub PM No.12/2019 dan Kepmenhub KP No.1001/2022.

Kedua, mendesak Komisi V DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan yang melibatkan Kemenhub, asosiasi pengemudi, dan pihak aplikator. Ketiga, menuntut agar potongan aplikasi maksimal hanya sebesar sepuluh persen.

Keempat, meminta adanya revisi terhadap tarif penumpang dan penghapusan program-program seperti aceng, slot, hemat, dan prioritas yang dinilai merugikan pengemudi. Kelima, menuntut agar tarif layanan makanan dan pengiriman barang ditetapkan secara adil dengan melibatkan asosiasi pengemudi, regulator, aplikator, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Tak hanya itu, para pengemudi juga menyampaikan kekecewaan mereka terhadap sikap pemerintah yang dinilai tidak tegas menindak pelanggaran egulasi oleh aplikator sejak tahun 2022 lalu.Untuk diketahui, sekitar 500 ribu pengemudi ojek online (ojol) dijadwalkan mematikan aplikasi dan menggelar unjuk rasa besar-besaran secara serentak pada Selasa (20/5/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang dituding telah melanggar regulasi.

Aksi akan diikuti pengemudi ojol dan taksi online dari berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, Palembang, Lampung, dan wilayah Banten Raya. Aksi terpusat di Jakarta namun diperkirakan akan berlangsung serentak di hampir seluruh kota besar di Indonesia.

Sejumlah aliansi seperti APOB, GOGRABBER, TEKAB, SAKOI, dan Gerakan Putra Putri Asli Kalimantan (GEPPAK) turut menyatakan dukungan dalam Aksi Akbar 205.

Menteri Ketenagakerjaan: Momentum THR, Bisa Jadi ‘Bukti’ Pengusaha dan Pengemudi Online Harmonis

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru