Sudah banyak pemberitaan yang menyebutkan tentang aksi kekerasan yang terjadi di taksi hingga moda transportasi berbasis online. Dukungan berbagai platform sosial media membuat pemberitaan semacam ini cepat menyebar, bahkan sampai ke dewan direksi perusahaan terkait. Maka dari itu, sebagian golongan menyarankan untuk melakukan instalasi kamera pengawas di dalam moda-moda yang memungkinkan kejadian seperti ini terulang.
Baca Juga: Penumpang Ngamuk, Sopir Taksi Online Diludahi
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman cambridge-news.co.uk (26/1/2018), sebuah distrik di Inggris bernama South Cambridgeshire memberlakukan kebijakan baru berbentuk perizinan terhadap penggunaan CCTV di dalam angkutan umum. Kebijakan ini akan berlaku di semua taksi bertanda khusus dan kendaraan pribadi yang beralih fungsi menjadi moda transportasi berbasis online.
Kebijakan baru ini ditujukan untuk melindungi para pengemudi dan penumpang dari ancaman kekerasan yang mungkin dilakukan oleh salah satu di antara dua pihak tersebut, karena CCTV yang terpasang di kendaraan tersebut akan merekam setiap perjalanan mereka dan bisa menjadi bukti otentik jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di dalamnya.
Tidak hanya sebatas kekerasan, tapi juga pelecehan seksual di taksi dan moda transportasi berbasis online yang beberapa kali pernah menjadi topik perbincangan hangat juga dapat diantisipasi dengan adanya kebijakan mengenai pemasangan kamera pengawas ini.
Sebelumnya, perjalanan Uber di Cambridge tidaklah semulus di kota-kota lain di Inggris. Pasalnya, perusahaan ride sharing yang didirikan oleh Travis Kalanick dan Garrett Camp ini sempat menerima kecaman dari taksi lokal dan warga Cambridge yang mempertanyakan soal keamanan publik ketika mereka mengendarai armada Uber.
Tidak hanya itu, pihak berwenang di London dan York juga mengecam armada perusahaan yang berbasis di San Francisco, California, Amerika Serikat ini untuk beroperasi lebih lama lagi di daerah Cambridge dengan beragam alasannya. Namun, Sub-komite perizinan taksi Cambridge City Council memenangkan Uber dan memberikan ijin kepada perusahaan ini untuk tetap beroperasi di daerah tersebut hingga jangka waktu lima tahun ke depan.
Baca Juga: Tidak Pinjamkan Charger, Wanita Ini Ancam Pengemudi Uber
Berkaitan dengan hal tersebut, Uber pun dituntut untuk mengikuti himbauan soal pemasangan CCTV di setiap armadanya. Namun pemasangan CCTV ini masih sebatas himbauan dan panitia dewan perizinan telah merekomendasikan agar panduannya tersebut disetujui. Sementara itu rapat akbar dengan semua pemangku kepentingan akan diadakan pada 22 Februari mendatang, untuk memutuskan apakah peraturan baru ini bisa diterapkan atau tidak.
Seandainya peraturan tentang pemasangan CCTV ini disetujui, maka semua penyedia jasa layanan transportasi terkait akan diberikan waktu hingga bulan April 2020 mendatang untuk segera melengkapi kendaraannya dengan kamera pengawas ini.