Tuesday, November 5, 2024
HomeBandaraApa Itu Landing Slot Bandara, yang Bikin Maskapai Rusia Rugi Rp1 Triliun...

Apa Itu Landing Slot Bandara, yang Bikin Maskapai Rusia Rugi Rp1 Triliun Gegara Inggris?

Pemerintah Inggris melarang maskapai Rusia menjual slot bandara atau airport slot, yang terdiri dari slot terbang atau slot pendaratan (landing slot) dan slot lepas landas (take off slot). Itu berarti, tiga maskapai Rusia, Aeroflot, Ural Airlines, dan Rossiya bisa dipastikan kehilangan uang senilai US$62 juta atau sekitar nyaris Rp1 triliun akibat kebijakan tersebut. Lantas, apa itu slot bandara?

Baca juga: Mengapa Slot Bandara Bisa Sangat Mahal? Inilah Jawabannya

“Selama Putin melanjutkan serangan biadabnya di Ukraina, kami akan terus menargetkan ekonomi Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss dalam sebuah pernyataan pada 19 Mei 2022. “Kami telah menutup wilayah udara kami untuk maskapai Rusia. Hari ini kami memastikan mereka tidak dapat menguangkan slot pendaratan (landing slot) mereka yang menguntungkan di bandara kami,” tambahnya.

“Setiap sanksi ekonomi memperkuat pesan jelas kami kepada Putin – kami tidak akan berhenti sampai Ukraina menang,” tegasnya.

Senada dengan Liz, Menteri Transportasi, Grant Shapps turut memberikan komentar terkait slot pendaratan maskapai Rusia di bandara Inggris.

“Hari ini, Pemerintah Inggris telah membangun tindakan tegas yang telah kami ambil terhadap maskapai penerbangan utama Rusia Aeroflot, bersama dengan Rossiya dan Ural Airlines. Ini berarti mereka tidak akan dapat menggunakan slot pendaratan mahal mereka di bandara Inggris. Tindakan kami juga akan mencegah Rusia menjual slot, dan menguangkan hingga £50 juta (US$62 juta),” ujarnya.

Dikutip dari Aerotime Aero, slot di bandara atau slot bandara sendiri adalah fasilitas untuk mendarat, menurunkan penumpang, mengisi bahan bakar, mengambil penumpang baru dan kemudian lepas landas lagi yang semuanya sudah ditentukan dan diatur kerangka waktunya.

Mekanisme dan kerangka bisnis slot bandara diatur oleh Worldwide Airport Slot Guidelines (WASG), dibantu dengan pedoman dari IATA dan Airports Council International (ACI).

Slot bandara ini harus diupdate setiap enam bulan sekali untuk penerbangan internasional. Adapun penerbangan domestik bisa berbeda-beda tergantung regulator.

Selain harus meng-update slot bandara setiap enam bulan, maskapai juga harus berhasil menggunakan setidaknya 80 persen slotnya. Bila berhasil, maka maskapai diizinkan untuk mempertahankan slot pada musim berikutnya. Sistem dikenal sebagai “grandfather rights”.

Aturan ini pula yang membuat di masa pandemi lalu banyak maskapai yang terpaksa melakukan ghost flight atau penerbangan hantu (terbang tanpa penumpang) untuk mempertahankan slot ini.

Baca juga: Pasca Pandemi, Akankah Bandara Hong Kong Kembali Jadi Hub Maskapai Global?

Penerbangan hantu ini biasanya hanya dilakukan oleh maskapai besar yang memilih untuk ‘membakar uang’ untuk terbang tanpa penumpang, daripada harus kehilangan slot pendaratan dan slot lepas landas di bandara besar dan rebutan dengan maskapai lain untuk bisa mendapatkan slot bandara lagi.

Slot bandara bisa sangat mahal, tergantung pada jam dan bandaranya. Pada tahun 2016, misalnya, Oman Air dan Bandara Heathrow memecahkan rekor harga dunia untuk sepasang slot (lepas landas dan mendarat). Oman Air membayar US$75 juta untuk hak mendarat di Heathrow, termasuk mendapatkan slot kedatangan di pagi hari yang diperebutkan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru