Thursday, May 16, 2024
HomeBandaraArab Saudi Pamer Desain Bandara Baru Mirip Fatamorgana di Tengah Padang Pasir

Arab Saudi Pamer Desain Bandara Baru Mirip Fatamorgana di Tengah Padang Pasir

Arab Saudi baru-baru ini memamerkan desain bandara baru yang terinspirasi dari fatamorgana di tengah padang pasir. Bandara baru yang terletak di Provinsi Tabuk, berbatasan dengan Kota Neom (megaproyek ambisius yang dicanangkan putera mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz sejak 2018 lalu) ini ditargetkan mulai dioperasikan pada 2023 dengan daya tampung sebanyak 1 juta pengunjung per tahun.

Baca juga: Bandara Pakyong di Timur Laut India, Tawarkan Eksotisme Himalaya

CNN International melaporkan, bandara mewah bagian dari proyek AMAALA, salah satu dari proyek mengubah 50 pulau dan situs lainnya di Laut Merah menjadi resor mewah yang diberi nama The Red Sea, ini digarap bersama oleh berbagai pihak.

Bagian terminal dan menara kontrol dirancang oleh Foster & Partners yang berbasis di Inggris, sementara untuk rencana utama dirancang oleh Egis, yakni kelompok konsultan dan teknik internasional asal Perancis yang menggabungkan praktik-praktik desain unik, menarik dan menginspirasi.

Nantinya, bila sudah resmi beroperasi, bandara tersebut digadang-gadang bisa menjadi salah satu bandara terindah di dunia dengan bangunan terminal dan menara, halaman yang luas, dan interior mewah yang mencerminkan AMAALA. Bangunan terminal akan terdiri dari berbagai fasilitas mewah seperti klub anggota pribadi, hanggar (bangunan dengan lantai luas) yang dikendalikan oleh iklim, dan masih banyak lainnya.

“Mengingat tamu-tamu AMAALA sangat high class bahkan ultra high class, kami memperkirakan lebih dari 80 persen pengunjung yang datang akan masuk melalui bandara,” kata Kepala Pengembangan AMAALA, Carlos Wakim

Selain itu, mengingat latar belakang para pengunjung, tak heran bila fasilitas berupa hanggar pribadi juga dibuat sangat besar dari biasanya. Di samping itu, profil para tamu dengan kepemilikan harta berlimpah juga membuat mereka bertekad menciptakan kesan mewah sejak pertama kali menginjak AMAALA. Singkatnya, Arab Saudi ingin menjadikan bandara tersebut sebagai awal dan akhir dari seluruh hal tentang kemewahan.

Menariknya lagi, latar belakangan para tamu juga mendorong pihak pengembang menjadikan bandara bukan hanya sebagai pintu masuk pariwisata saja, melainkan kolaborasi keduanya, bisnis dan pariwisata.

Dengan konsep seperti itu, tak heran bila bandara dilengkapi dengan fasilitas mewah sebagai sarana pendukung negosiasi bisnis dan lebih menjadi sebagai exclusive private club experience ketimbang menjadi pusat transportasi udara. Itu juga mengapa, bandara baru dengan desain mirip fatamorgana itu hanya diproyeksikan menampung sebanyak satu juta pengunjung per tahun.

AMAALA sendiri adalah proyek pariwisata ultra-mewah di pantai Barat Laut Arab Saudi yang terinspirasi oleh Laut Merah. Proyek tersebut akan berbatasan dengan Kota Neom dan digadang-gadang sebagai tujuan wisata super mewah.

Dijuluki ‘Riviera of the Middle East’, pengembangan ini akan terdiri dari 2.500 kamar hotel dan 700 villa pribadi dengan area ritel yang terdiri dari 200 outlet. AMAALA juga akan menampilkan akademi seni yang bertujuan untuk lebih mengembangkan seniman muda dari Arab Saudi dan wilayah yang lebih luas.

Bila diklasifikasikan, AMAALA terdiri dari tiga bagian, mulai dari Triple Bay yang terdiri dari akademi olahraga dan resor, area dengan fokus pada kesehatan dan pulau yang akan menampilkan vila-vila mewah dan studio seniman, serta The Coastal Development akan menjadi pusat seni dan budaya daerah tersebut.

Baca juga: Changi Airport, Bandara Terbaik di Dunia yang ‘Didirikan’ Para Tawanan Jepang

AMAALA merupakan bagian dari sebuah rencana ‘Visi 2030’ yakni sebuah rencana pembangunan jangka panjang Arab Saudi yang menekankan pada diversifikasi ekonomi agar tak hanya mengandalkan minyak bumi yang harganya terus turun.

Dana untuk proyek ini mencapai USD4 miliar (Rp53,33 triliun), yang diperkirakan bisa meningkatkan ekonomi Saudi dan menciptakan 35.000 lapangan pekerjaan baru. Harapan Arab Saudi adalah dapat menarik 1 juta pengunjung per tahun pada tahun 2035.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru