Monday, January 13, 2025
HomeBandaraBagaimana Bandara Diuji Coba Sebelum Melayani Pesawat? Ini Jawabannya

Bagaimana Bandara Diuji Coba Sebelum Melayani Pesawat? Ini Jawabannya

Sebelum beroperasi, pesawat melalui serangkaian tes panjang, melelahkan, dan mahal. Outputnya tentu tingkat keselamatan dan keamanan tinggi. Begitu juga dengan bandara, sebelum melayani penumpang, kargo, dan pesawat, bandara terlebih dahulu diuji coba. Tetapi, dengan luas dan sistem se-kompleks itu, bagaimana bandara diuji coba?

Baca juga: Begini Proses Sertifikasi Pesawat Baru, Panjang dan Mahal

Umumnya, sistem dan infrastruktur bandara melewati berbagai uji coba sebelum dibuka untuk maskapai dan publik. Namun, tetap saja, ketika dibuka, hampir tak ada bandara atau terminal bandara yang mulai melayani penumpang beroperasi tanpa ada sedikit pun masalah.

Sebab, sulit untuk memprediksi semua yang berpotensi salah dalam sistem yang begitu kompleks seperti bandara.

Namun, beberapa masalah, seperti masalah besar yang berujung pada ‘bencana’ bagi maskapai dan penumpang saat pembukaan Terminal 5 Bandara London Heathrow pada tahun 2008 dimana maskapai British Airways membatalkan hampir 40 penerbangan, dapat dikurangi melalui simulasi dan pelatihan.

Kendati, sekali lagi, sulit untuk memprediksi semua yang berpotensi salah dalam sistem yang begitu kompleks dan menghindari masalah, tetap saja, ada begitu banyak cara yang bisa dilakukan operator bandara agar terhindar dari masalah dan memastikan segalanya lancar saat terminal atau bandara mulai dioperasikan.

Saat ini, ada banyak perusahaan teknologi global yang membantu mensimulasikan pergerakan penumpang dan barang melalui software yang dirancang khusus. Namun, beberapa bandara sampai melakukan lebih, semata demi menghindari kesalahan saat bandara mulai melayani penumpang. Salah satunya Bandara Berlin Brandenburg Willy Brandt.

Dilansir Simple Flying, bandara yang baru dibuka pada Oktober tahun 2021 lalu tersebut diketahui mengerahkan 9.000 relawan untuk berkeliaran di bandara bak penumpang sungguhan. Relawan-relawan tersebut dikerahkan sebagai subjek uji coba selama total 28 hari.

Umumnya, masing-masing dari relawan diberikan tugas tertentu agar tercapainya tujuan pengujian bandara, seperti bertindak sebagai penumpang reguler, check-in, security, boarding, cancel flight, dan sebagainya. Mereka diminta untuk memberikan feedback dan menemukan berbagai kekurangan pada bandara tersebut.

Layanan terpenting dari yang penting seperti ATC juga tak luput dari objek uji coba. Di sini, melalui software khusus, ATC diuji coba, disimulasi, pelatihan, dan pemeriksaan untuk waktu yang cukup lama sampai menjelang bandara beroperasi secara resmi.

Bandara Berlin Brandenburg Willy Brandt diketahui juga menggunakan perangkat pelatihan yang disebut Smart Trainer. Perangkat ini meniru badan pesawat untuk melatih operator ramp, pemadam kebakaran, dan maintenance engineer seolah-olah di kondisi nyata.

Baca juga: Arab Saudi Pamer Desain Bandara Baru Mirip Fatamorgana di Tengah Padang Pasir

Begitu juga dengan runway bandara, itu tak luput dari objek yang harus diuji coba. Biasanya, cara menguji coba runway dengan melakukan uji coba menggunakan pesawat sungguhan tanpa penumpang. Tentu saja bobot pesawat, termasuk jenis dan tipenya, sudah disesuaikan dengan kemampuan runway yang didesain para insinyur.

Di Amerika Serikat (AS), uji coba runway dan taxiway tidak hanya dilakukan dengan pesawat sungguhan, tetapi juga dengan kendaraan uji khusus setara bobot dua pesawat terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya. Ini ditujukan untuk menguji perkerasan atau tingkat ketahanan runway dan taxiway dalam menahan berat ekstrem.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru