Friday, April 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanBagaimana Bisa Naiknya Harga Avtur Bakal Rugikan Maskapai dan Penumpang?

Bagaimana Bisa Naiknya Harga Avtur Bakal Rugikan Maskapai dan Penumpang?

Tiket penerbangan di seluruh dunia sudah mulai naik di beberapa pekan terakhir. Penyebabnya, apalagi kalau bukan perang Rusia dan Ukraina yang mengerek harga minyak global naik, berujung naik pula harga Avtur.

Baca juga: Lima Dampak Perang Rusia-Ukraina yang Bikin Maskapai Internasional Pusing

Rusia diketahui memproduksi sekitar 10 persen dari pasokan minyak global, atau sekitar 11 juta barrel per hari. Dari jumlah tersebut, 7 juta barrel di antaraya rutin diekspor ke berbagai negara. Sanksi bertubi-tubi terhadap Rusia sudah pasti berdampak pada harga minyak dunia lantaran suplai terganggu.

Harga minyak mentah berjangka Brent per hari Jumat kemarin untuk pengiriman bulan Juni 2022 memang turun ke level 106,65 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS juga turun menjadi di level 102,7 dollar AS per barrel. Meski turun, harga dikisaran tersebut tetap lebih tinggi 20 persen dibanding harga Avtur di tahun 2019.

CEO Qantas, Alan Joyce, harga tiket pesawat juga akan ada kenaikan sebesar satu persen untuk setiap kenaikan minyak dunia sebesar US$4 per barrel.

Naiknya harga bahan bakar minyak sudah pasti membuat harga Avtur turut naik. Ini tentu akan membuat maskapai serba salah. Menaikkan harga tiket sudah pasti mempengaruhi pilihan penumpang. Tidak menaikkan harga tiket dipastikan rugi. Tetapi, bagaimana bisa kenaikan harga Avtur bakal merugikan maskapai dan penumpang?

Baca juga: Kemenhub Restui Maskapai Naikkan Tiket Pesawat 20 Persen dari TBA Gegara Avtur Naik

Dilansir Simple Flying, bahan bakar penerbangan atau Avtur adalah satu-satunya biaya operasional terbesar maskapai, antara 30-60 persen dari total pengeluaran rata-rata satu tahun. Hal ini membuat kenaikan harga Avtur signifikan bakal menggerus keuntungan maskapai di setiap flight, yang rata-rata 3-5 persen.

Biaya bahan bakar pesawat atau Avtur, setiap tahun naik 140 persen di Amerika Utara dan 126 persen di Eropa. Namun, saat ini, angka tersebut naik setiap bulan akibat dampak perang Rusia dan Ukraina.

Maskapai di dunia memang cenderung mempertahankan harga tiket pesawat untuk menghindari penurunan penumpang. Namun, mengingat Avtur menjadi bagian terbesar dari struktur cost tiket pesawat, sekitar 30 persen, seberapa lama maskapai dapat bertahan tanpa menaikkan harga tiket?

Beberapa maskapai besar -American Airlines, United Airlines, Delta Airlines, dan KLM-Air France- yang tak tahan untuk menanggung beban kenaikan harga Avtur, memilih untuk melepas harga tiket pesawat sesuai pasar.

Baca juga: Siap-siap, Tiket Pesawat Naik 2 Kali Lipat Gegara Perang Rusia-Ukraina

Selain karena harga Avtur naik signifikan, kenaikan harga tiket pesawat di dunia belakangan juga didorong oleh lonjakan penumpang. Di negara-negara Barat, lonjakan penumpang terjadi karena dorongan masyarakat berlibur di musim panas.

Di negara-negara Timur, dalam hal ini negara-negara berpenduduk mayoritas Islam, lonjakan penumpang didorong oleh tradisi mudik atau tradisi saling menyambangi satu sama lain saat Hari Raya Idul Fitri.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru