Setelah terdepak dari persaingan Tanah Air, kini Uber terpaksa harus menghadapi polemik yang cukup rumit, dimana regulator transportasi London menolak untuk memperbarui izin operasi perusahaan lantaran masalah keamanan. Adapun masalah yang dimaksud merujuk pada banyaknya pengemudi yang menggunakan identitas palsu ketika memboyong penumpang. Tentu saja ini menjadi satu masalah yang cukup pelik, mengingat jika oknum pengemudi palsu ini memiliki niat jahat, maka pihak yang akan dirugikan pertama kali adalah Uber itu sendiri.
Baca Juga: Dianggap Ilegal, Pengemudi Uber di Hong Kong Harus Bayar Denda Rp5,3 Juta
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman cnet.com (26/11), regulator Transport for London (TfL) menyebutkan bahwa setidaknya ada 14.000 perjalanan penumpang yang dioperasikan oleh pengemudi ilegal. Adapun modus operandi yang dilakukan oleh pengemudi ilegal ini adalah: satu orang pengemudi terdaftar akan membagikan akunnya kepada beberapa orang yang tidak terdaftar di Uber. Jikalau dibutuhkan, pengemudi ilegal ini akan mengunggah foto mereka sendiri guna memastikan penumpang dan membuatnya tidak curiga. Para pengemudi ilegal ini juga bisa saja mengaku memiliki lisensi yang pada kenyataannya tidak.
Selain London, ada beberapa kota besar lain dimana penumpang kerap dilayani oleh pengemudi ilegal, seperti San Francisco, Houston, dan Boston. Terkadang, pengemudi ilegal ini dilaporkan karena kedapatan menggunakan lisensi mengemudi milik orang lain, menggunakan nama orang lain, hingga menggunakan identitas palsu yang diambil dari internet.
Layaknya aplikasi ride-hailing lain, Uber juga mengaplikasikan metode keamanan selfie check guna memverifikasi keabsahan identitas suatu pengemudi, namun sayangnya, tidak ada yang tahu seberapa akurat metode keamanan ini.
“Dari waktu ke waktu, Uber menggunakan ‘selfie check’ untuk memverifikasi pengemudi, tetapi tidak jelas seberapa akurat metode ini,” ujar Harry Campbell, seorang blogger terkenal (Rideshare Guy).
Jika dibandingkan dengan apa yang ada di Tanah Air, agaknya kasus pengemudi ilegal ini sudah terlebih dahulu terjadi di Indonesia. Kebanyakan dari penumpang bahkan tidak menanyakan identitas atau lisensi keamanan yang dimiliki oleh si pengemudi – atau yang lebih parahnya lagi, banyak penumpang di luar sana yang bahkan tidak membuka topik perbincangan sama sekali ketika tengah berkendara.
Baca Juga: Pengemudi Uber Diamankan Polisi Setelah Tembak Mati Penumpang
Masih minimnya ‘pengawasan langsung’ dari penumpang terhadap kasus semacam ini membuat kehadiran pengemudi ilegal di Indonesia terkadang tidak terlalu menjadi sorotan – hanya jika si pengemudi ini melakukan suatu tindak kriminal, barulah kasus ini akan mencuat ke permukaan.