Inovasi di sektor dirgantara tak pernah berhenti. April lalu, entah apa yang merasuki para petinggi Airbus, pabrikan yang berbasis di Toulouse itu mengumumkan akan memproduksi sebuah pesawat baru, yakni Airbus A380 Ultra.
Baca juga: Airbus Umumkan Produksi A380Ultra, Pesawat Mewah Tiga Lantai
Tentu pengumuman tersebut disambut positif oleh para pecinta aviasi, travelers, dan pebisnis lintas negara untuk menjajal pesawat out of the box tersebut. Betapa tidak, saat maskapai global seragam mengatakan pesawat besar dengan empat mesin tak lagi relevan, Airbus justru malah membuat pesawat yang lebih besar. Bukankah itu out of the box? Atau mungkin lebih tepatnya think without box?
Sesuai namanya, Airbus A380 Ultra nantinya akan semakin mengukuhkan posisi pendahulunya sebagai raksasa atau raja sejati di langit dengan menawarkan triple-deck atau tiga lantai. Luar biasa, bukan? Bila Boeing punya armada 747-400 sebagai Queen of the Skies, mungkin A380 Ultra bisa dikatakan King of the Skies. Ada queen (ratu), tentu tak lengkap jika tidak ada king (raja).
Airbus A380 Ultra diklaim mampu menampung hingga 1.060 penumpang. Kemudian, bila sebelumnya hanya mampu mengangkut maksimal 555 penumpang dalam tiga kelas, maka Airbus A380 Ultra mampu mengangkut 880 dalam sekali angkut.
Kendatipun memiliki tiga lantai, namun, tetap saja Airbus A380 Ultra hanya memiliki dua lorong. Tentu tak banyak pengalaman baru yang akan diperoleh penumpang. Namun, bisakah pesawat memiliki lebih dari uda lorong, tiga atau lebih? Jawaban dari itu mungkin tak mudah, namun bukan berarti mustahil. Sebab, teknologi terus berkembang dan memungkinkan apa yang sebelumnya mustahil.
Dilansir Simple Flying, Lockheed Martin diketahui telah membuat desain pesawat lebih dari dua lorong. Bukan tiga, produsen pesawat sipil dan militer asal Negeri Paman Sam ini bahkan membuat desain empat lorong. Sedang pesawat tiga lorong saja belum terwujud, Lockheed sudah menembus batas kewajaran dengan pesawat empat lorong.
Desain tersebut memungkinkan penumpang menikmati perjalanan dalam konfigurasi 3-4-3-4-3 atau 17 penumpang dalam satu baris, jauh lebih banyak dari Airbus A380 yang hanya menampung hingga 10 penumpang dengan konfigurasi 3-4-3. Bila desain ini berhasil terwujud, penumpang digadang-gadang bakal lebih nyaman dan proses keluar masuk penumpang, baik sebelum maupun sesudah penerbangan, akan lebih cepat.
Baca juga: Keren, Tesla Akan Buat Pesawat Supersonik Pengganti Concorde Bertenaga Listrik
Hanya saja, desain empat lorong yang diprediksi mampu mengangkut sekitar 900 penumpang dalam dua dek ini masih jauh dari kenyataan. Sebab, Lockheed masih harus membuktikan kepada FAA bahwa penumpang tetap bisa melarikan diri dengan cepat dalam keadaan darurat.
Sebelum desain empat lorong oleh Lockheed muncul, sebetulnya desain tiga lorong sudah lebih dahulu muncul melalui proyek pimpinan Valentin Klimov, kepala biro desain Tupolev. Proyek bernama Frigate Ecojet Rusia yang sudah dimulai sejak 1991 tersebut pertama kali dimulai lewat desain pesawat twinjet Tu-304. Pesawat itu diproyeksikan mampu mengangkut hingga 500 penumpang.