Boleh jadi banyak yang Anda khawatirkan sebagai penumpag pesawat, bagi sebagian orang terbukanya pintu kabin menjadi momok yang menakutkan, terlebih beberapa adegan film kerap memperlihatkan dampak terbukanya pintu pesawat yang sedang mengudara di ketinggian. Yang mudah dicerna adalah penumpang yang tidak terikat safetybelt akan langsung tersedot ke luar pesawat. Ditambah kabin langsung mengalami dekompresi, yang jika tak dapat dikendalikan pesawat bisa mengalami kehancuran.
Baca juga: Pukul Kru Pesawat Pakai Teko Kopi, Penumpang Ini Terpaksa Diikat Kabel Ties
Jelasnya pintu kabin pada pesawat penumpang jet adalah elemen yang vital dan mendapatkan proteksi khusus. Mungkin karena menjadi ‘titik’ yang dikhawatirkan banyak orang, membuat beberapa kali ada upaya teror yang dilakukan untuk membuka paksa pintu pesawat. Salah satu peristiwa teror yang terkait upaya membuka paksa pintu belum lama ini dialami oleh maskapai Australia, Qantas Airlines dengan pesawat Airbus A380 QF12 dalam perjalanan dari Los Angeles menuju Sydney.
Dikutip KabarPenumpang.com dari dailytelegraph.com.au (28/5/2017), Manuel Gonzalez, warga AS, ketahuan berusaha membuka pintu di saat pesawat Airbus A380 itu terbang di ketinggian 12.000 meter. Saat itulah kru kabin melihat Gonzalez meninggalkan kursinya dan mencoba membuka pintu. Kru kabin langsung menahan Gonzalez, membawanya kembali ke tempat duduk, dan para kru duduk di sekitar pria itu di sisa penerbangan.
Baca juga: Dibawah Pengaruh Narkotika, Penumpang Mabuk Sukses Hadirkan Jet Tempur F-22 Raptor
Masih untung, bahwa yang ingin dibuka Gonzales adalah pintu darutat, yang memang tidak akan bisa dibuka saat pesawat berada di ketinggian jelajahnya, tekanan kabin akan menyulitkan pintu tersebut untuk dibuka.
Lepas dari terbuka atau tidaknya pintu pada pesawat jet penumpang, sejatinya pintu yang terbuka tiba-tiba, atau kaca mengalami pecah, akan menyebabkan kabin mengalami dekompresi, dimana kabin akan kehilangan oksigen. Jika pintu pesawat terbuka, siapa pun yang berada di dekat pintu darurat akan terlempar keluar pesawat. Suhu kabin juga akan menurun sampai ke level rendah. Yang paling parah pesawat bisa pecah. Dalam kondisi kabin mengalami dekompesi, secara otomatis dari atas penumpang keluar masker oksigen.
Baca juga: Lampu Sabuk Pengaman Mati, Waktu Yang Tepat Gunakan Toilet
Sebagai catatan, pada tahun 2005, sebuang Boeing 737 yang dioperasikan Helios Airways jatuh gara-gara setelan pintu pesawat yang salah. Akibat insiden ini, seluruh 121 penumpang dan awak kabin tewas. Pesawat Boeing 737 Aloha Airlines di tahun 1988 juga pernah mengalami kejadian serupa. Pesawat dengan 90 orang penumpang tersebut mengalami retakan di bagian atap. Ketika itu pesawat sedang dalam perjalanan menuju Honolulu dengan ketinggian jelajah 10.000 meter. Akibatnya parah, seorang pramugari bernama Clarabelle Lansing tersapu dari bangkunya dan terlempar keluar pesawat dari lubang di bagian atap. Beruntungnya, penumpang lain tetap selamat berkat sabuk pengaman yang tetap dikenakan. Pilot pun berhasil mendarat 13 menit kemudian.
Tapi ternyata penumpang tak perlu kuatir soal dekompresi akibat pintu pesawat yang terbuka. Dengan catatan pintu pesawat dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan, maka akan sangat sulit untuk membuka pintu pesawat ketika terbang.