Tuesday, February 11, 2025
HomeAnalisa AngkutanBerapa Berat Mesin Pesawat? Ini Jawabannya

Berapa Berat Mesin Pesawat? Ini Jawabannya

Selain mahal, pesawat juga memiliki bobot yang cukup berat. Rata-rata berat pesawat mencapai 150-220 ton. Itu baru berat pesawatnya saja. Setelah diisi bahan bakar dalam kondisi penuh, penumpang, dan kargo, beratnya bisa mencapai 400 ton lebih. Dari total berat pesawat, salah satu penyumbang berat terbesar datang dari mesin. Lantas, berapa berat mesin pesawat, dalam hal ini mesin jet?

Baca juga: Mengenal GE9X Boeing 777X, Mesin Pesawat Terkuat di Dunia

Mesin jet, pada umumnya menggunakan turbin sehingga disebut mesin jet turbin atau turbojet atau dikenal juga sebagai turbofan dan turboshaft.

Sedangkan mesin turbin adalah perangkat putar yang digerakkan oleh fluida. Singkatnya, mesin jet biasanya mesin turbin, tetapi mesin turbin umumnya bukan mesin jet. Jadi ada perbedaan mencolok di antara keduanya. Hal ini penting dicatat mengingat seringkali dilabeli sama, padahal keduanya berbeda.

Dilansir highskyflying.com, seperti karburator motor, cara kerja mesin jet pesawat terbang juga tentu menggunakan udara. Bedanya dengan mesin non-jet ada proses pengompresan, mulai dari menghisap udara, menekan, ledakan, dan menghembuskan. Proses ini yang membuat mesin jet lebih besar dibanding mesin di masa lalu.

Langkah pertama adalah menghisap. Kipas di bagian depan mesin jet akan menghisap udara dan 80 persen dari udara akan melewati mesin dan meniupkan udara keluar dari belakang.

Itulah yang memberikan sebagian besar dorongan, yang mendorong pesawat ke depan dan itu pula yang menjadi salah satu alasan kenapa mesin pesawat semakin besar. Itu karena di awal mesin jet muncul sampai beberapa dekade setelahnya, mesin turbojet beroperasi tanpa ada kipas.

Udara langsung masuk ke ruang bakar dan ditembakkan dari bagian belakang mesin untuk menghasilkan tenaga yang sangat besar. Tapi konsekuensinya adalah boros bahan bakar.

Karenanya, pada mesin jet modern yang saat ini ada menggunakan kipas dan teknologi pembakaran yang lebih panjang. Udara yang dihisap kipas (fan) di bagian depan mesin tidak langsung masuk ke ruang bakar, melainkan mengalir ke sekitar ruang bakar dan sebagiannya masuk ke ruang bakar.

Sebelumnya, terlebih dahulu udara disaring kompresor bertekanan rendah dan tinggi, shaft bertekanan rendah dan tinggi, dan turbin bertekanan rendah dan tinggi. Prinsipnya adalah semakin lambat udara yang masuk ke mesin semakin bagus dan lebih efisien.

Intinya, mesin saat ini berdiameter lebih besar dibanding diameter mesin pesawat di masa lalu. Ini memang berhasil membuat mesin jadi lebih hemat bahan bakar. Tetapi, bobotnya otomatis bertambah dan jauh lebih berat dibanding mesin di masa lalu.

Saat ini, mesin jet memiliki bobot beragam, tergantung penggunannya. Mesin CFM56-3 yang digunakan pesawat narrowbody seperti Boeing 737 dan Airbus A320, misalnya, memiliki bobot 2.000 kg atau 2 ton lebih. Mesin CFM LEAP yang menggerakkan Boeing 737 MAX dan keluarga Airbus A320neo memiliki berat 3.200-4.000 kg.

Mesin General Electric CF6-80 yang menggerakkan Boeing 747 (kecuali 747-8) berbobot antara 4.300–4.500 kg. Mesin ini digunakan oleh pesawat Airbus A330ceo, Boeing 767, Boeing VC-25 (pesawat untuk Presiden Amerika Serikat), dan Lockheed Martin C5-M Super Galaxy.

Baca juga: Dua Fungsi Tanda Spiral di Spinner Mesin Pesawat, Apa Saja?

Mesin GEnx yang menggerakkan seri Boeing 787 Dreamliner dan Boeing 747-8 memiliki berat sekitar 6.400 kg. Mesin Rolls-Royce Trent XWB yang menggerakkan pesawat Airbus A350 memiliki berat sekitar 7.500 kg.

Mesin GE90 yang menggerakkan pesawat Boeing 777 memiliki berat sekitar 8.700 kg. Mesin GE9X, yang notabene dinobatkan sebagai mesin terkuat dan terbesar di dunia, yang menggerakkan Boeing 777X memiliki berat 9.600 kg.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru