Wednesday, October 9, 2024
HomeBandaraBerat Badan Dianggap Berlebih, Awak Kabin Ini Ajukan Tuntutan ke Maskapai

Berat Badan Dianggap Berlebih, Awak Kabin Ini Ajukan Tuntutan ke Maskapai

Seorang awak kabin senior Aeroflot bernama Yevgeniya Magurina merasa terdiskriminasi karena berat badannya. Memang bila dilihat, postur tubuh Magurina lebih besar di banding dengan awak kabin lainnya yang lebih kecil dari dirinya. Karena hal ini, Magurina tidak diperbolehkan terbang pada penerbangan internasional jarak jauh. Padahal dulu tidak ada masalah dengan bentuk tubuhnya.

Baca juga: Aeroflot Terkena Turbulensi Langit Cerah, 27 Penumpang luka Serius

KabarPenumpang.com melansir stuff.co.nz (22/8/2017), Magurina kemudian menuntut maskapai plat merah Rusia ini karena ditarik dari penerbangan internasional. Kejadian ini berawal saat musim panas lalu, Magurina mengambil seragam dan ternyata pihak maskapai tidak menyiapakan seragam dengan ukurannya.

Selain tidak ada ukuran seragam, saat itu semua pramugari diwajibkan untuk menimbang dan difoto untuk pelatihan kru kelas bisnis khusus. Beberapa bulan kemudian setelah masalah seragam, saat tiba di bandara Sheremetyevo, tiba-tiba dirinya diberi peran sebagai awak junior yang seharusnya awak kabin senior.

Saat itu, dirinya mendapat bocoran bahwa seorang manager yang simpatik pada dirinya mengatakan bahwa sekitar 600 dari 700 awak awak Aeroflot, kebanyakan wanita, ditugaskan kembali ke penerbangan yang lebih rendah tanpa gaji bonus karena dianggap terlalu tua, gemuk dan dianggap tidak menarik. Selain itu manager tersebut mengatakan, tidak ada yang peduli dengan profesionalisme melainkan harus muda, cantik dan langsing.

Karena kejadian ini Magurina menuntu Aeroflot pada April lalu dan ditolak tuntutan hukumnya di pengadilan yang sama bersama rekannya, Irina Ierusalimskaya karena tidak ada bukti diskriminasi. Vladimir Alexandrov, wakil CEO Aeroflot untuk urusan hukum, mengatakan bahwa tuntutan hukum Magurina dan Ierusalimskaya adalah perselisihan rutin karyawan vs maskapai yang telah disulut dengan sengaja dalam skala kampanye publik yang bertujuan untuk menodai reputasi perusahaan penerbangan.

Magurina dan Ierusalimskaya mengklaim bahwa penurunan peringkat tersebut merupakan bagian dari langkah yang lebih luas terhadap ratusan orang lainnya yang menghadapi pemotongan gaji dan diambil dari penerbangan jarak jauh. Kedua tuntutan hukum tersebut merupakan tindakan individu, dan kedua wanita tersebut mengatakan bahwa mereka satu-satunya yang membawa Aeroflot ke pengadilan.

Baca juga: 10 Seragam Pramugari Paling Ikonik di Dunia

Aeroflot membantah klaim diskriminasi di pengadilan, dengan alasan bahwa perusahaan tersebut tidak berkewajiban untuk membayar bonus. Ini juga menegaskan bahwa preferensi untuk awak kabin yang lebih ramping memiliki alasan yang obyektif dimana petugas yang kelebihan berat badan juga dapat menimbulkan risiko keselamatan dengan menghalangi pintu darurat, dan memerlukan bahan bakar yang lebih mahal untuk transportasi.

Saat itu, Aeroflot ditanya terkait masalah seragam ukuran besar untuk awak kabin perempuan dan Alexandrov mengatakan kepada Associated Press bahwa Aeroflot tidak mengungkapkan peraturan internal. Permasalahan kedua wanita tersebut dengan maskapai terbesar Rusia ini telah membuat beberapa orang menarik diri untuk mendukung mereka. Padahal Yulia Zakharova, seorang psikolog klinis yang tinggal di Moskow, mengatakan bahwa reaksi publik terhadap persidangan tersebut menunjukkan bahwa Rusia masih merupakan masyarakat patriarkal meskipun ada beberapa dekade slogan kesetaraan gender Komunis.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru