Thursday, September 18, 2025
HomeHot NewsBerdiri Sejak Era Kolonial Belanda, Stasiun Parung Panjang Sempat Menjadi yang Terbesar...

Berdiri Sejak Era Kolonial Belanda, Stasiun Parung Panjang Sempat Menjadi yang Terbesar Kalahkan Tanah Abang

Jika kalian melakukan perjalanan menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) rute Tanah Abang – Rangkasbitung, tentu akan melewati stasiun yang terkenal dengan jumlah penumpang yang transitnya cukup banyak. Ya, berada di Kabupaten Bogor inilah Stasiun Parung Panjang berdiri. Memiliki 4 jalur aktif untuk naik dan penumpang dan 4 jalur simpan untuk rangkaian KRL menjadikan stasiun ini menjadi stasiun paling besar di sepanjang jalur Tanah Abang – Rangkasbitung ini.

Stasiun Parung Panjang merupakan stasiun kereta api besar Tipe B yang berada pada ketinggian 54 meter di atas permukaan laut. Seusai direvitalisasi, fasilitas yang terdapat di Stasiun Parung Panjang pun semakin lengkap. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Stasiun Parungpanjang antara lain eskalator, lift, musala, toilet, area parkir, minimarket, hingga beragam restoran.

Stasiun Parung Panjang direvitalisasi besar-besaran oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 2016 bersama dengan Stasiun Maja dan Stasiun Kebayoran. Saat ini, bangunan Stasiun Parung Panjang menjadi 2 tingkat dengan arsitektur yang lebih megah dan modern.

Peron Stasiun Parungpanjang.

Masa Hindia Belanda, Stasiun Parung Panjang jadi stasiun pembantu untuk bengkel pemerintah kolonial karena berada di pertengahan antara Merak dan Jakarta. Dulu stasiun ini termasuk yang terbesar, bahkan lebih besar dari Stasiun Tanah Abang di Jakarta. Tapi kini sudah tidak menjadi titik akhir stasiun terelektrifikasi, sebab sudah diperpanjang sampai Stasiun Maja.

Pembangunan Stasiun Parung Panjang dilakukan pada 1890-an ketika perusahaan kereta api Belanda, Staatsspoorwegen membangun jalur kereta api yang menghubungkan daerah Duri hingga Rangkasbitung, melewati Tanah Abang. Proyek ini rampung pada 1899.

Stasiun yang memiliki bangunan lama seluas 140 m² ini telah tercatat oleh PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) yang memiliki 4 jalur. Jalur 1 dan 4 digunakan untuk parkir KRL. Jalur 2 digunakan untuk jalur yang menuju ke arah barat, yaitu Stasiun Cilejit hingga Merak. Sedangkan, jalur 3 digunakan untuk jalur menuju ke arah timur, yaitu Stasiun Serpong hingga Tanah Abang.

Stasiun Parung Panjang sempat melayani kereta api lokal, seperti KA Lokal Merak, KA Lokal Rangkasbitung serta KA Ekspres Rangkas Jaya. Tapi sekarang, stasiun ini hanya melayani perjalanan KRL yang mengantar penumpang ke berbagai daerah sepanjang jalur Tanah Abang – Rangkasbitung.

Jelajah Stasiun Salemba, Saksi Bisu Sentral Jalur Kereta Api di Jakarta yang Masih Berdiri Kokoh

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru