Friday, December 13, 2024
HomeHot News'Berkah' Pandemi Covid-19, Singapore Airlines Tak Lagi Pecat Pramugari Hamil

‘Berkah’ Pandemi Covid-19, Singapore Airlines Tak Lagi Pecat Pramugari Hamil

Pramugari maskapai sudah pasti harus cantik jelita agar menarik perhatian penumpang. Namun, kecantikan tersebut sering kali luntur usai hamil dan melahirkan. Itu pula yang akhirnya membuat maskapai Singapore Airlines mengambil kebijakan memecat pramugari hamil. Tentu saja itu dihujat publik. Terbaru, maskapai memastikan kebijakan tersebut sudah dicabut.

Baca juga: Bak Bidadari, Ini Rahasia Kecantikan Pramugari Singapore Airlines

Entah apa yang merasuki maskapai, sekitar satu dekade lalu, tiba-tiba keluar pengumuman bahwa pramugari yang hamil harus segera cuti dan tidak dibayar selama itu sampai melahirkan. Biasanya pramugari yang hamil akan dimutasi menjadi staf dari sampai mendekati akhir masa kehamilan dan itu tidak berlaku untuk Singapore Airlines.

Tragisnya, usai melahirkan dan menjadi ibu baru, pramugari harus menyerahkan akta kelahiran anaknya ke maskapai dan dipaksa untuk mengundurkan diri atau dipecat secara halus.

Setelah dipecat dengan halus, pihak Singapore Airlines mengizinkan pecatan pramugari melamar kembali di posisi semula dengan mengikuti proses dari awal. Hanya saja, bila di maskapai lain, semisal British Airways, eks pramugari lebih diutamakan atau menjadi prioritas, maka di maskapai nasional Singapura itu sebaliknya, tidak ada prioritas apapun.

Selama bertahun-tahun, aktivis keseteraan gender, sosial, pengamat publik, dan lain sebagainya mengecam keras kebijakan tersebut tanpa kenal lelah. Berkali-kali dikecam, berkali-kali itu pula maskapai tak bergeming.

Sampai akhirnya pandemi Covid-19 merubah peta strategi finansial dan bisnis maskapai jangka pendek maupun panjang serta yang paling penting kenyataan pahit kekurangan pramugari. Alhasil, kebijakan pun berubah.

Mulai 15 Juli lalu, pramugari yang hamil diizinkan pindah ke pelayanan di darat minimal tiga bulan dan maksimal sembilan bulan sebelum cuti melahirkan. Adapun posisi stafdarat yang bisa diisi meliputi administrasi, customer feedback handling, content creation, dan event management.

“Kami terus bekerja keras untuk mempertahankan orang-orang berbakat kami (pramugari), dan kami bermaksud untuk lebih mendukung awak kabin kami selama dan setelah kehamilan mereka,” jelas maskapai dalam sebuah pernyataan yang dikutip Simple Flying. Sesudah melahirkan, pramugari bisa bergabung kembali dalam barisan pramugari Singapore Airlines.

Kebijakan tersebut membawa Singapore Airlines bergabung dengan kompetitor terdekat mereka di Asia, seperti Korean Air, Asiana Airlines, dan Japan Airlines.

Baca juga: Diskriminasi Kebijakan Antara Pramugari Singapore Airlines dan Maskapai Asing, Menteri Transportasi Singapura ‘Diserang’

Meski sudah jauh lebih baik dibanding kebijakan sebelumnya, Association of Women for Action and Research (AWARE) mengungkapkan, Singapore Airlines bisa menerapkan kebijakan yang lebih baik lagi.

Seperti misalnya mengatur agar pramugari yang hamil bisa langsung ditempatkan di layanan di darat tanpa harus melamar di posisi yang diinginkan sampai tidak adanya jaminan pramugari tidak akan dipecat atas perubahan ‘ideal’ pasca melahirkan untuk bisa bergabung lagi menjadi pramugari.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru