Beberapa seri rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) yang telah purna tugas alias pensiun beroperasi ini sudah “dirumahkan” di Stasiun Pasir Bungur. Ya, stasiun tersebut memang menyimpan rangkaian kereta maupun gerbong yang sudah tidak beroperasi. Dalam kata lain Stasiun Pasir Bungur memiliki kuburan kereta.
Seri KRL yang baru-baru ini dibawa dari Depo KRL Depok menuju Stasiun Pasir Bungur meliputi seri 8500 (Jalita), seri 7000, dan seri 203. Namun untuk seri 8500 dan seri 203 hanya dibawa bagian tengahnya saja, tidak bersama bagian kabin. Karena informasi yang dikabarkan dari berbagai media, untuk bagian kabin dari kedua seri ini akan dijadikan monumen untuk mengenang sejarah KRL saat beroperasi di Jabodetabek.
Kabar beberapa waktu lalu bahwa KRL seri 8500 dan seri 203 ini akan dijadikan monumen yang nantinya akan di pajang di Stasiun Jakarta Kota. Namun, rencana itu ternyata hanya diangan -angan saja. Mengingat Stasiun Jakarta Kota khususnya di bagian halaman seberang Museum Bank Indonesia terdapat pembangunan stasiun MRT fase 2.
Maka dari itu terlihat agak sulit untuk menyimpan KRL sebagai monumen yang digadang-gadang akan menjadi wajah baru Stasiun Jakarta Kota. Sebab disamping lokasinya masih tergolong sempit, bagian halaman Stasiun Jakarta Kota masih adanya pembangunan stasiun MRT.
Kabar yang mengejutkan sekaligus menjadi hal yang pertama kali dalam sejarah bahwa KRL akan disimpan dan di pamerkan di Museum Ambarawa. Informasi ini tersebar saat beberapa pecinta kereta api melihat adanya sehelai kertas yang bertuliskan “Ambarawa” di dinding tiap KRL. Naluri yang mencuat ternyata kedua seri KRL tersebut akan dibawa menuju Museum Ambarawa.
Jika memang benar, berarti koleksi Museum Ambarawa tak hanya memamerkan koleksi lokomotif uap atau pun berbagai elemen lainnya yang bersejarah, namun akan ada koleksi baru yakni KRL yang pernah melintas di Jabodetabek. Untuk pengiriman KRL tersebut ke Museum Ambarawa hingga saat ini masih belum diketahui pasti. Yang jelas, kita nantikan momen langka ini untuk diabadikan.
Diketahui, Museum Ambarawa atau Indonesian Railway Museum (IRM) menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan RI yang meliputi sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi. Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage seperti 26 Lokomotif Uap, 4 Lokomotif Diesel, 5 Kereta dan 6 Gerbong dari berbagai daerah.
Para pengunjung juga dapat menikmati perjalanan wisata dengan menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang (pp) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel vintage. Selain menjadi tempat wisata sejarah, museum ini dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dan lain-lain.
Hore! Stasiun Jakarta Kota Bakal Punya Monumen KRL, Ini Kata Dirut KCI
