Sebanyak 40 armada bus Tayo dan angkot si Benteng gratis disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk mendukung transportasi hari pertama pelajar masuk sekolah. Melalui dinas perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, bus dan angkot ini disediakan untuk kelancaran transportasi pelajar agar tidak terlambat.
Kehadiran bus Tayo dan angkot Si Benteng gratis bagi pelajar ini merupakan komitmen dari program Gampang Sekolah. Di mana ini diinisiasi mempermuda akses siswa menuju sekolah tanpa ongkos atau biaya tambahan.
“Layanan angkutan ini menjadi dukungan konkret dari pemerintah untuk memastikan anak-anak dapat berangkat ke sekolah tepat waktu tanpa beban biaya,” kata Kepala Dishub Kota Tangerang Achmad Suhaely.
“Program ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan akses pendidikan yang mudah bagi semua anak. Di hari pertama sekolah, kami ingin anak-anak merasa semangat khusunya di hari pertama sekolah dan terbantu dengan layanan bus gratis ini,” tambahnya.
Untuk diketahui, 40 armada bus ini dibagi di empat koridor. Yang mana, masing-masing koridor utama yang telah ditentukan dilayani sepuluh bus gratis dan sembilan angkot si Benteng.
Langkah dan komitmen ini sendiri diambil sebagai bentuk perhatian Pemkot Tangerang terhadap kebutuhan transportasi aman, nyaman, dan juga terjangkau bagi para pelajar. Sehingga dengan ini kedepannya kebiasaan menggunakan kendaraan sejak dini bisa tumbuh.
“Program ini bukan hanya untuk hari pertama sekolah saja. Tapi, terus berlanjut karena telah diluncurkan sejak Hari Pendidikan Nasional lalu. Jadi, silakan untuk dimanfaatkan bersama, karena armada Bus Tayo aman, dan nyaman,” lanjutnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan para siswa dan orang tua dapat memanfaatkannya secara optimal. Bus dan angkot ini akan mulai beroperasi sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Sehingga dengan Waktu operasional tersebut, para pelajar tidak perlu khawatir akan terlambat saat tiba di sekolah.
“Kami mengajak seluruh anak-anak untuk menggunakan fasilitas ini dengan baik, menjaga ketertiban, dan menjaga kenyamanan bersama selama perjalanan. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik dalam menciptakan kebiasaan positif untuk berangkat ke sekolah,” tutupnya.