Roda kereta LRT Jabodebek buatan INKA cepat mengalami keausan. Karenanya, kecepatan kereta dibatasi di petak tertentu sampai 50 persen atau sekitar 40 km per jam dari seharusnya 80 km per jam.
Baca juga: Ironi LRT Jabodebek: Gercep Pesan 1.000 Roda Gegara Tingkat Aus Tinggi, tapi INKA “Santuy”
Dari 18 stasiun, petak yang kecepatan LRT Jabodebek dibatasi antara lain di rel Stasiun Kampung Rambutan-TMII, Stasiun TMII-Cawang, Stasiun Dukuh Atas-Setiabudi, Stasiun Kuningan-Pancoran, dan Stasiun Halim-Cawang.
Di petak-petak itu, gesekan antar roda dan rel cukup tinggi sehingga kecepatan diturunkan. Selain itu, sebagai upaya pengurangan gesekan, sarana kereta LRT Jabodebek juga dilengkapi dengan alat khusus yang dapat menembakkan oli. Harapannya agar roda tak cepat aus.
“Selain mengurangi kecepatan, kami juga membuat semacam alat spray yang bisa menembakkan oli secara otomatis. Hal ini diharapkan bisa mengurangi gesekan supaya roda tak cepat aus,” jelas Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo kepada wartawan, (25/10/2023).
Uniknya, pak Tiko jg bilang begini soal longspan LRT Jabodebek Gatsu-Kuningan, “Itu salah desain karena dulu Adhi sudah bangun jembatannya, dia nggak ngetes sudut kemiringan keretanya. Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali, karena harusnya lebih lebar tikungannya.” pic.twitter.com/vi8lefaUqL
— KabarPenumpang (@kabarpenumpang) August 1, 2023
Penurunan kecepatan kereta LRT Jabodebek tentu saja berdampak pada headway atau jarak kedatangan antar kereta. Saat operasional dalam keadaan normal, headway bisa mencapai 20 menit dengan total 16 trainset yang beroperasi dan 234 perjalanan.
Saat ini, dengan sembilan trainset yang beroperasi dan 131 perjalanan, ditambah kecepatan terbatas maksimal 40 km per jam di lima petak tersebut di atas, headway-nya bisa mencapai 30-40 menit. Bahkan beberapa keluhan pelanggan di sosial media, di beberapa momen, headway-nya ada yang sampai 60 menit.
Diketahui, ambang batas tingkat keuasan roda kereta adalah 8 milimeter. Saat ini, 18 kereta yang dibubut tingkat keausannya mencapai 5-6 milimeter sehingga Divisi LRT Jabodebek tak ingin ambil risiko dan segera melakukan perawatan sarana.
Baca juga: Duaarrr! LRT Jabodebek Cuma Punya 1 Mesin Bubut Roda, yang Mau Dibubut 18 Rangkaian Kereta
Proses pembubutan roda memakan waktu 5-7 hari per rangkaian kereta. Setelahnya, kereta akan di-setting sensor-sensor terkait, seperti pengereman, pemberhentian, dan lainnya.
Celakanya, mesin bubut roda kereta hanya ada satu sehingga proses pembubutan berjalan lambat dan operasional masih belum akan normal dalam beberapa pekan mendatang.