Thursday, July 17, 2025
HomeAnalisa AngkutanCEO Embraer Peringatkan Tarif AS untuk Brasil Bisa Berdampak Mirip Pandemi Covid-19

CEO Embraer Peringatkan Tarif AS untuk Brasil Bisa Berdampak Mirip Pandemi Covid-19

Amerika Serikat adalah pasar nomor satu Embraer, dengan penjualan mewakili 45% dari ekspor jet komersial dan turboprop perusahaan. Sebagai buntut dari pelaksanaan KTT BRICS 2025, Presiden Donald Trump memberikan ancaman tarif 50% untuk semua barang Brasil, dan sebagai perusahaan asal Brasil, Embraer memperingatkan bahwa dengan pengenaan tarif 50%, maka pengiriman atau ekspor pesawat tidak akan memungkinkan.

Embraer memperingatkan bahwa rencana untuk terus menaikkan tarif akan secara efektif menjadi embargo perdagangan terhadap produsen pesawat tersebut. Perusahaan memproyeksikan penurunan keuangan yang parah, serupa dengan yang terjadi selama karantina wilayah akibat Covid-19.

Meskipun memunculkan slogan “TACO – Trump Always Chickens Out”, di kalangan pedagang Wall Street karena tarifnya yang terkenal naik-turun. Trump terus mengancam mitra dagang lama AS, dan potensi kerugian serius memang nyata. Airbus dan maskapai AS telah berupaya keras untuk menghindari biaya tarif yang besar karena biaya tambahan tersebut menjadi beban yang luar biasa bagi semua pihak.

Embraer memproyeksikan lebih dari 3.000 pengiriman di segmen jet komersial dan turboprop selama 20 tahun ke depan. Tarif saat ini menambah sekitar $9 juta USD untuk setiap Embraer Regional Jet (ERJ) yang dikirimkan, yang dapat mencapai total $3,6 miliar pada tahun 2030.

Banyak maskapai AS sangat bergantung pada pesawat ERJ-135/145 dan E170/175 sebagai tulang punggung armada “puddle jumper” mereka, termasuk Republic Airways (armada Embraer terbesar), SkyWest, dan Envoy Air.

Menurut Seeking Alpha, pasar AS juga menyumbang 70% dari ekspor jet eksekutif Embraer. Francisco Gomes Neto dilaporkan mengomentari dampak tarif. “Mengingat relevansi pasar ini, kami memperkirakan bahwa jika [rencana tarif] ini berlanjut pada skala sebesar ini, kami akan mengalami dampak yang serupa dengan COVID-19 dalam hal penurunan pendapatan perusahaan.”

Seperti dikutip SimpleFlying, menghentikan pasokan pesawat baru, komponen utama, dan suku cadang tidak hanya akan melumpuhkan Embraer tetapi juga seluruh segmen industri penerbangan AS. Pangsa pasar tersebut mewakili lebih dari sekadar saham dan dolar. Ini adalah jalur transportasi penting yang memungkinkan tentara mengunjungi keluarga setelah kembali dari penugasan, menghubungkan komunitas terpencil di pedesaan Amerika dengan pusat bisnis dan industri, serta menyediakan jutaan lapangan kerja di seluruh negeri bagi staf maskapai dan bandara.

Selain memproduksi jet regional terpopuler di dunia, Embraer juga merupakan salah satu produsen jet pribadi terkemuka di dunia, sekaligus pemimpin global dalam bidang kedirgantaraan pertahanan.

Di luar lini jet komersialnya yang produktif, jet eksekutif Embraer terkenal akan kemewahan, rekayasa yang efisien, dan pengerjaannya yang luar biasa. Model Phenom dan Praetor merupakan model yang luar biasa di kelas jet ringan hingga menengah, sementara seri Legacy dan Lineage 1000 menghadirkan kualitas dan performa tanpa kompromi pada badan pesawat berukuran sedang hingga sangat besar.

Mengenal Embraer Legacy 600, ‘Pesawat Terakhir’ Bos Wagner Yevgeny Prigozhin

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru