Otoritas Penerbangan Cina melarang seluruh maskapai Rusia menerbangkan pesawat Boeing dan Airbus ke wilayahnya. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan dari sejumlah pihak terkait posisi Negeri Tirai Bambu terhadap Rusia di tengah sanksi ekonomi besar-besaran oleh Barat. Tak sedikit ada pula yang menghubungkan dengan gosip tewasnya Presiden Rusia Valdimir Putin belum lama ini.
Baca juga: Masih Disanksi, Maskapai Rusia Mulai Mengkanibal Pesawat Barat
Meski begitu, pihak Cina menyangkal seluruh dugaan miring yang mendasari pihaknya melakukan pelarang ke maskapai Rusia.
Laporan Airport Technology, Cina meminta seluruh maskapai untuk memperbarui berkas-berkas yang berisi berbagai data-data, seperti data kepemilikan pesawat, data pesawat, dan data kontrak ground handling di bandara-bandara Cina.
Disebutkan, permintaan Cina tersebut adalah hal wajar dan memang sudah waktunya untuk diperbarui menurut aturan internasional, bukan akibat sentimen terhadap Rusia.
Terkait permintaan Cina tersebut, awalnya pihak maskapai Rusia melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan tersebut. Namun, ketika otoritas Cina mengkonfirmasi terkait kepemilikan dan registrasi pesawat di luar negeri, maskapai Rusia tidak bisa membuktikannya secara sah.
Oleh sebab Cina mengikuti undang-undang penerbangan internasional, Cina akhirnya memutuskan melarang pesawat-pesawat Boeing dan Airbus yang dioperasikan maskapai-maskapai Rusia memasuki wilayahnya.
Selain Cina, negara-negara lain juga telah meminta maskapai internasional melengkapi berkas serupa untuk mencegah masuknya pesawat yang terdaftar atau teregistrasi ganda. Salah satunya Turki, yang sebelumnya dikenal cukup erat menggandeng Rusia meski ditekan Barat.
Maskapai-maskapai Rusia memang tengah mengalami pukulan telak impas dari sanksi Barat. Laporan The Guardian, sebanyak 332 pesawat Boeing dan 304 Airbus saat ini terdaftar dalam barisan armada maskapai-maskapai Rusia.
Meski pasokan suku cadang, perawatan, dan dukungan teknis untuk semua pesawat tersebut untuk sementara waktu di-stop Airbus-Boeing, namun, beberapa analis menduga itu tidak akan berdampak pada operasional maskapai dalam waktu dekat. Tentu dengan catatan, tidak ada kerusakan yang berarti.
Baca juga: Apa Itu Landing Slot Bandara, yang Bikin Maskapai Rusia Rugi Rp1 Triliun Gegara Inggris?
Andaipun ada kerusakan ataupun sudah habis masa pakai sebuah suku cadang, maskapai bisa saja melakukan tambal sulam atau kanibal dengan suku cadang atau komponen pesawat lain dan inilah yang sedang dan akan dilakukan oleh maskapai-maskapai Rusia.
Kanibalisme atau mengkanibal suku cadang biasanya dilakukan terhadap pesawat lain yang sudah purna tugas atau sudah mencapai akhir jam terbang. Mengkanibal suku cadang terhadap pesawat yang masih aktif dianggap tidak berkelanjutan.