Bagi Anda yang jeli melihat pemandangan sekitar ketika menuju ke Bandung via tol Cipularang, pasti Anda tidak akan pernah lupa dengan pemandangan jembatan kereta yang beberapa kali terlihat di sekitar daerah Padalarang. Jembatan ini masih aktif dilintasi, contohnya oleh kereta api Argo Parahyangan tujuan Jakarta Gambir menuju Bandung. Mungkin Anda yang melihatnya saja sudah merinding karena ketinggian dari jembatan yang menghubungkan 2 bukit tersebut. Adrenalin lebih terpacu saat Anda menaiki kereta tersebut, dimana Anda dapat melihat betapa tingginya kereta dari permukaan tanah.
Baca juga: Satu-Satunya, Jalur Kereta Api Melintasi Stadion Sepak Bola Hanya Ada di Slowakia
Jalur-jalur ekstrim seperti ini lazim ditemukan di Indonesia, karena Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak gunung dan lembah, sehingga sedikit banyaknya mempengaruhi jalur kereta tersebut. Selain faktor ketinggian, tanjakan di jalur kereta juga bisa dibilang ekstrim karena kereta membutuhkan tenaga yang sangat besar untuk sampai di puncak tanjakkan. Berikut adalah 10 jalur kereta terekstrim di Indonesia.
Yogyakarta
Mungkin Anda sering melihat foto kereta yang melintasi perumahan ini sebagai bahan bercanda, tapi tahukah Anda kalau foto ini memang benar adanya, tanpa ada rekayasa edit. Jalur ini berada di daerah Pengok, sebuah nama kawasan yang posisinya tidak terlalu jauh dengan stasiun Leumpuyangan. Kereta ini termasuk kereta dengan jalur ekstrim karena jalurnya yang membelah komplek penduduk. Jarak kereta yang lewat dengan rumah warga ini benar-benar sangat dekat. Tapi ini bukanlah jalur kereta umum, kereta-kereta yang melewati jalur ini adalah kereta yang hendak diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta.
Prupuk-Purwokerto
Letak Purwokerto yang berada di kaki gunung Slamet membuat perjalanan menuju kota ini harus menempuh tanjakkan yang terbilang cukup terjal, dengan tanjakan 10-15 permil, yaitu setiap 1 km jalur kereta akan naik setinggi 10-15 meter.
Bandung-Tasikmalaya
Karena letak Bandung yang dikelilingi oleh gunung, maka tidak heran kalau jalur kereta yang hendak keluar atau masuk ke Bandung akan melewati jalur ekstrim. Seperti di rute Bandung-Tasikmalaya ini, kereta akan menanjak 25 permil, yaitu setiap 1 km jalur kereta akan naik setinggi 25 meter. Tapi jalur ini hanya digunakan untuk menguji coba kereta baru yang hendak beroperasi di pulau Jawa.
Lawang- Bangil
Jalur ini berada di Daerah Operasi 8 (Daop 8) Surabaya. Untuk menuju stasiun Bangil, kereta dipaksa menanjak setinggi 475 meter dalam jarak 31 km. di jalur ini, kereta akan menanjak 15-25 permil, dimana setiap 1 km jalur kereta akan naik setinggi 15 hingga 25 meter.
Indarung-Bukit Putus
Jalur ini merupakan jalur kereta api non gerigi paling ekstrim yang masih aktif. Setiap hari, jalur kereta ini dilalui oleh Kereta milik PT Semen Padang untuk menangkut semen. Sekitar 20 gerbong tanker turut dibawanya. Karena medan yang amat terjal, kereta ini sampai harus di dorong oleh 2 lokomotif dan ditarik oleh 2 lokomotif juga.
Cipatat – Tagog Apu
Karena statusnya yang masih non-aktif, jalur yang menanjak 40 permil ini belum kembali beroperasi. Apabila jalur ini sudah di aktifkan kembali, maka jalur ini akan mengalahkan jalur Indarung-Bukit Putus. Jalur ini juga merupakan jalur kereta non gerigi yang menghubungkan 2 stasiun dengan jarak 12 km. banyak kejadian lokomotif yang tidak kuat menanjak dan akhirnya mogok. Selain tanjakkan yang ekstrim, di ujung lajur pendakian juga terdapat tikungan sangat tajam yang membuat kasus lokomotif mogok semakin bertambah. Jalur kereta legendaris ini merupakan pionir penghubung Jakarta-Bandung.
Jambu – Bedono
Jalur yang terletak di kawasan wisata Ambarawa ini menjadi jalur paling ekstrim di Jawa. Bagaimana tidak, kereta akan menanjak 40-65 permil. Tentu saja kereta non gerigi tidak akan mampu untuk menaiki jalur ini. di jalur ini, lokomotif akan pindah ke belakang untuk mendorong kereta guna menghindari kereta mundur saat berada di tanjakan.
Kandang Ampat – Padang Panjang
Jalur yang masuk ke dalam Divre 2 Sumatera Barat ini memanjang memotong lembah Anai. Jalur ini berstatus non-aktif akibat gempa Padang pada tahun 2009 silam. Salah satu kasus yang paling mencekam dari jalur ini adalah kereta yang “merosot” ke dalam lembah Anai setelah gagal melakukan pengereman.
Padang Panjang – Koto Baru
Jalur dengan tanjakkan 80 permil yang terletak di Sumatera Barat ini sudah tidak beroperasi kembali karena gempa yang menimpa Padang pada 2009 silam. Kereta ini dulunya digunakan untuk mengangkut batu bara, namun karena stok batu bara yang sudah habis, maka habis pula riwayat dari jalur ini.
Padalarang – Purwakarta
Ketika Anda berada di dalam kereta dari atau menuju ke Bandung, Anda pasti melewati jembatan Cisomang, dimana jembatan itu merupakan jembatan kereta api aktif tertinggi di Indonesia. Jembatan ini memiliki ketinggian lebih dari 100 meter dengan panjang 243 meter. Jembatan ini sempat mengalami pergantian karena jembatan yang lama sudah tidak layak untuk beroperasi kembali.