Super Air Jet, maskapai yang berada di bawah naungan Lion Air Group, membeberkan sumber kebisingan atau suara aneh di pesawat yang dikeluhkan penumpang. Sedikitnya ada empat sumber kebisingan pada pesawat Airbus A320-200 dengan registrasi PK-STD yang dikeluhkan penumpang.
Baca juga: Inilah Tiga Sumber Kebisingan Pesawat dan Cara Industri Meredamnya
Kronologi keluhan kebisingan pada pesawat bermula saat pesawat pushback lanjut ke taxiing sebelum lepas landas. Penumpang yang tak disebutkan namanya itu mengeluhkan suara bising dari area mesin pesawat dan membuatnya tidak nyaman.
Menindaklanjuti keluhan tersebut, kru maskapai coba menyelesaikan keluhan tersebut dengan beragam cara. Namun, tidak berhasil, sampai akhirnya pilot memutuskan return to apron (kembali ke pelataran parkir pesawat).
Setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, maskapai menyebut pesawat Airbus A320-200 dengan registrasi PK-STD dalam keadaan prima dan aman dioperasikan. Hasil pengecekan operasional dan sistem pada pesawat adalah normal.
Adapun kebisingan pada pesawat bersumber dari empat hal, seperti dari Gas Turbine Compressor (GTC) atau yang disebut juga sebagai Air Starter Unit (ASU) yaitu pemasok udara bertekanan/ compress air dan Ground Power Unit (GPU) pemasok listrik.
Dua sumber kebisingan lainnya di pesawat datang dari Hydraulic Pump dan Power Transfer Unit (PTU) untuk menghasilkan tekanan hydraulic (merupakan komponen utama dalam sistem hidrolik pesawat udara). Sistem hidrolik ini digunakan untuk mengoperasikan berbagai macam peralatan pada pesawat, seperti pengereman, kemudi darat, landing gear, dan flight control.
“Sistem tersebut semuanya dihidupkan saat persiapan untuk keberangkatan dan menghasilkan suara ‘bising’ sehingga terdengar kurang nyaman. Kondisi dari suara yang dihasilkan adalah normal,” jelas Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, dalam keterangannya yang diterima KabarPenumpang.com.
Selain empat itu, tentu saja sumber kebisingan utama pada pesawat adalah mesin pesawat itu sendiri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sumber utama penyebab kebisingan pada pesawat adalah mesin pesawat. Terdapat beberapa jenis mesin atau engine dari pesawat, diantaranya, turbojet engine, turboporop engine, turbofan engine, turboshaft engine.
Setelah pushback, pesawat taxiing dengan satu mesin. Ini saja sudah cukup bising, ditambah dengan kebisingan lainnya. Belum lagi saat melesat di runway (ground run).
Pesawat narrowbody, setidaknya dibutuhkan waktu ground run sekitar 30-35 detik untuk lepas landas atau saat roda pesawat mulai meninggalkan runway. Tetapi, balik lagi, semuanya sangat tergantung dengan faktor lain, sebagaimana yang telah disebut di atas.
Meski begitu, lebih atau kurang dari 30-35 detik waktu yang dibutuhkan pesawat untuk lepas landas, yang pasti pilot baru berani menarik throttle-up saat pesawat sudah mencapai kecepatan yang dibutuhkan untuk mengudara atau decision speed (V1). Biasanya, V1 pada pesawat narrowbody berkisar antara 120 sampai 140 knot.
Baca juga: Cegah Kebisingan di Airbus A320, Lufthansa Beri Lubang Kecil di Bawah Sayap
Sedangkan untuk pesawat-pesawat widebody, pesawat membutuhkan ground run selama 50 detik untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan, juga antara 120 dan 140 knot, dan kemudian lepas landas.
Dengan kecepatan tersebut, tak heran bila mesin pesawat mengeluarkan suara sangat bising. Ini pula yang membuat pesawat diatur agar tidak melewati pusat kota karena suara bising yang dihasilkan. Jangankan saat di bandara, saat berada di udara pun suara bising pesawat masih terdengar jelas.