Friday, April 26, 2024
HomeDaratDilengkapi 17 Stasiun, LRT Jabodebek Siap Mengular di 2021

Dilengkapi 17 Stasiun, LRT Jabodebek Siap Mengular di 2021

Setiap melintas di jalan tol dari Jakarta baik ke Bogor maupun ke Bekasi akan melihat proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi. Bahkan mungkin banyak timbul pertanyaan kapan akan selesai dan mulai mengular di ibukota atau daerah yang disinggahinya.

Baca juga: Penasaran dengan Biaya Pembangunan LRT dan MRT Per Kilometernya? Simak Berikut Ini

Ternyata pengerjaannya hingga kini baru mencapai 63,03 persen. Karena berada di dua provinsi yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat, pengerjaannya di bagi tiga lintasan. Tiga lintasan ini berada di Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas. Saat ini lintasan 1 yang meliputi Cawang hingga Cibubur, pengerjaannya sudah 82,3 persen

Dikutip KabarPenumpang.com dari kompas.com (9/7/2019), Corporate Secretary PT Adhi Karta Ki Syahgolang Permata mengatakan. Untuk lintasan 2 dari Cawang menuju Kuningan hingga Dukuh Atas mencapai 51,5 persen dan lintasan 3 Cawang ke Bekasi Timur 56,5 persen.

Adapun tiga lintasan yang akan dilalui LRT Jabodebek ini akan memiliki 17 stasiun. Berikut ini pembagian stasiun dari tiga lintasan tersebut.

Untuk lintasan Cibubur menuju Cawang yakni Stasiun Harja Mukti, Ciracas, Kampung Rambutan, Taman mini dan Cawang. Lintasan Bekasi Timur ke Cawang ada Stasiun Jati Bening Baru, Cikunir 1, Cikunir 2, Bekasi Barat dan Jati Mulya.

Sedangkan lintasan ketiga yakni Cawang ke Dukuh Atas meliputi Stasiun Ciliwung, Cikoko, Pancoran, Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi dan Dukuh Atas. Namun, meski terlihat tengah dalam pengerjaan, ternyata ada kendala pembangunan prasarana LRT Jabodebek yaitu pembebasan lahan seluas 12 hektar untuk Depo di Bekasi Timur.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembebasan lahan yang menyisakan satu area di Bekasi akan diselesaikan paling lambat Agustus 2019. Setelah itu, pekerjaan konstruksi LRT Jabodebek bisa kembali dilanjutkan.

“Pembangunannya itu kan berhenti karena tanahnya belum dibebaskan. Sekarang sudah diukur, diselesaikan masalah surat-menyuratnya, oleh LMAN juga sudah siap dibayar,” kata Luhut.

Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh, dana yang sudah dibayarkan oleh LMAN untuk LRT sebesar Rp508,55 miliar. Nominal itu dibayarkan untuk 121 bidang tanah. Moda transportasi massal berbasis rel ini akan mulai mengular pada 2021 mendatang. Nilai pengerjaannya pun cukup fantastis dengan menghabiskan dana mencapai Rp22,8 triliun.

Baca juga: Tak Kunjung Rampung, LRT Jabodebek Lintasan Kuningan-Dukuh Atas Terganjal Masalah!

“Pengerjaan kami target selesai Juli 202. Lalu, perlu enam bulan uji coba sehingga beroperasi efektif di 2021,” ujar Syahgolang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru