Wednesday, August 20, 2025
HomeAnalisa AngkutanDiperpanjang, Rencana Jalur KA Sulawesi Nantinya Bisa Terintegerasi Sampai Sini

Diperpanjang, Rencana Jalur KA Sulawesi Nantinya Bisa Terintegerasi Sampai Sini

Jalur kereta api di wilayah Sulawesi ini menggunakan lebar sepur 1.435 mm (lebar sepur standar internasional) dan operasionalnya dilimpahkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Jalur sepanjang kurang lebih 145 kilometer ini merupakan tahap pertama dari pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi dari Kota Makassar menuju Kota Parepare. Proses groundbreaking pembangunan kereta api lintas Makassar-Parepare dilaksanakan pada 18 Agustus 2014 lalu di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.

Menurut sejarah yang dirangkum dari berbagai sumber bahwa pembangunan kereta api di Sulawesi dilakukan pada tahun 1922 dengan panjang 47 kilometer antara Takalar – Makassar dan dioperasikan pada 1 Juli 1923.

Pengoperasian KA di wilayah ini dioperatori oleh Staatstramwegen op Celebes (STC) atau nama lainnya Staatstramwegen in Zuid-West Celebes yang merupakan divisi dari perusahaan kereta api Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS).

Saat ini kereta api Sulawesi Selatan sudah beroperasi terbatas sepanjang 80 kilometer dari rute Stasiun Garongkong menuju Stasiun Maros. Layanan pengoperasian kereta api rute tersebut sudah bisa dinikmati masyarakat.

Pada tahap selanjutnya, proyek pembangunan kereta api ini akan dilanjutkan untuk rute dari Mandai menuju Makassar serta dari Barru menuju Parepare. Untuk rute menuju Makassar, Menhub mengatakan pihaknya menargetkan akan dilaksanakan pada 2024.

Tak hanya itu, transportasi kereta api Makassar-Pare Pare, di Sulawesi Selatan nantinya akan diintegrasilkan dengan pelabuhan dan terminal. Menurut rencana yang sudah dipetakan, kereta api di Sulawesi Selatan ini nantinya stasiun akan terintegrasi dengan Pelabuhan Garongkong dan Pelabuhan New Port, dan juga dengan terminal bus.

Integrasi antara stasiun dengan terminal bus rencananya akan dilakukan di Stasiun Mandai. Rencananya, Terminal Bus Integrasi Mandai akan dibangun di lahan kawasan Stasiun Mandai. Luas total lahan yang dimiliki sebesar 16,4 hektare, sementara luas yang sudah dimanfaatkan untuk membangun stasiun dan jalan akses baru 1 hektare.

Titik integrasi lain adalah Stasiun Garongkong yang akan terhubung dengan Pelabuhan Garongkong. Di kawasan tersebut juga akan dibangun kantor KSOP Garongkong. Luas total lahan konsolidasi Garongkong mencapai 46,6 hektar, dengan 2,5 hektar telah dimanfaatkan untuk jalan akses dan stasiun. Sisanya, 43,9 hektar akan digunakan untuk pengembangan stasiun, kawasan konsolidasi, dan integrasi dengan pelabuhan.

Hingga kini, jalur kereta Makassar–Parepare sepanjang 123 kilometer telah terbangun. Meliputi 58,4 km di Kabupaten Barru, 45,9 km di Kabupaten Pangkep, dan 18,7 km di Kabupaten Maros. Tak Cuma itu, jumlah penumpang kereta Makassar–Parepare juga terus meningkat dari tahun ke tahun, oleh karena itu, sangat layak untuk terus dikembangkan.

Minat masyarakat terhadap layanan ini terus meningkat. Data menunjukkan jumlah penumpang pada 2023 mencapai 214.720 orang, naik menjadi 281.442 penumpang di 2024. Menurut data dari Kementerian Perhubungan Per Juli 2025, jumlah penumpang sudah menembus 181.895 orang.

Tingkat kepuasan penumpang juga meningkat dari skor 3,1 pada 2023 menjadi 3,34 pada 2024 (skala 4). Antusiasme masyarakat yang cukup tinggi menjadikan alasan kuat untuk terus mengembangkan layanan kereta api di Sulawesi Selatan.

KA Perintis Sulawesi Selatan Sebagai Tonggak Sejarah Perkeretaapian Indonesia, Kulik Fakta Menariknya

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru