Saturday, May 3, 2025
HomeBus dalam kotaD'Masiv Jadi Nama Halte Transjakarta Petukangan

D’Masiv Jadi Nama Halte Transjakarta Petukangan

Di antara deretan halte TransJakarta yang tersebar di ibu kota, Halte Petukangan mungkin tak terdengar istimewa bagi sebagian orang. Namun, bagi penggemar musik Tanah Air, halte ini menyimpan cerita menarik yang berkaitan dengan salah satu band pop rock paling dikenal di Indonesia: D’Masiv.

Terletak di kawasan Jakarta Selatan, Halte Petukangan melayani rute koridor 8 TransJakarta yang menghubungkan Lebak Bulus dengan Harmoni. Dari luar, bangunannya tampak biasa saja, dengan desain modern khas halte TransJakarta pasca revitalisasi.

Tapi siapa sangka, halte ini ternyata berada tak jauh dari kampung halaman para personel D’Masiv. Ari, warga Petukangan Utara yang juga penggemar D’Masiv, bercerita bahwa band ini dulunya sering nongkrong dan latihan di studio kecil dekat halte.

“Sebelum terkenal, mereka sering banget main di acara kampung, pentas 17-an. Kami yang dari Petukangan merasa bangga banget waktu ‘Cinta Ini Membunuhku’ meledak,” ujar Ari sambil tersenyum.

Kedekatan D’Masiv dengan kawasan Petukangan bukan sekadar cerita nostalgia. Nama mereka bahkan sempat disebut-sebut dalam beberapa mural seni jalanan yang pernah menghiasi tembok sekitar halte, meskipun kini sebagian besar sudah tertutup renovasi.

Tak sedikit pula pengguna media sosial yang menyebut halte ini sebagai “Halte D’Masiv” secara tidak resmi—sebuah julukan penuh afeksi dari warga lokal. Kini, Halte Petukangan tidak hanya menjadi titik transit para komuter, tetapi juga simbol kecil dari perjalanan panjang sebuah band yang berangkat dari kawasan pinggiran Jakarta menuju panggung nasional.

“Setiap lewat halte ini, gue jadi inget awal mula mereka. Dari kecil, jadi besar. Dari Petukangan, ke mana-mana,” kata Tika, seorang penumpang yang mengaku tumbuh besar bersama lagu-lagu D’Masiv.

Mungkin halte ini tidak akan pernah secara resmi berganti nama menjadi Halte D’Masiv. Namun, bagi warga Petukangan dan para penggemar setia band ini, halte tersebut sudah menjadi bagian dari kisah yang lebih besar—kisah tentang mimpi yang tumbuh dari pinggiran kota, dan tentang suara yang kini terdengar hingga ke seluruh penjuru negeri.

Magelang Hadirkan Bus Wisata Gratis Bagi Pelajar SD

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru