Tabrakan antara dua pesawat KLM, Boeing 747 dengan Airbus A330, belum lama ini terjadi di Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda. Dalam foto-foto yang beredar di Twitter, tampak hidung Queen of the Skies -yang tengah menanti hari-hari terakhirnya sebelum dipensiunkan secara permanen- penyok akibat hantaman sayap Airbus A330.
Baca juga: Imbas Virus Corona, KLM Pensiunkan Boeing 747-400 Lebih Cepat, Salah Satunya “City of Jakarta”?
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun korban luka karena pesawat tidak sedang melayani penumpang. Menanggapi kejadian tersebut, serikat pekerja perusahaan menyebut insiden itu merupakan buah dari beban kerja tinggi akibat kekurangan pekerja, bukan semata-mata ketidakprofesionalan petugas di lapangan.
Dilansir Simple Flying, insiden tabrakan bermula saat pesawat Boeing 747 KLM dengan nomor registrasi PH-BFV ditarik towing car. Entah bagaimana ceritanya, armada KLM yang saat ini hanya tersisa tiga unit tersebut melewati area yang cukup sempit dan cenderung dipaksakan untuk dilewati pesawat. Padahal, jelas-jelas di situ melintang sayap pesawat dari Airbus A330-200 KLM Piazza San Marco – Venezia dengan nomor registrasi PH-AOM.
Ongelukje op Schiphol! Een deuk in de neus van @klm Boeing 747, na “aanvaring” met ander @KLM toestel (vermoedelijk ook een 747) ✈️ #incident #avgeek #avgeeks #klm #aviation #planespotting pic.twitter.com/Ikn20pZs60
— The Mic High Club Luchtvaart Podcast (@MicHighClub) November 16, 2020
Akan tetapi, bila diperhatikan secara detail, sebetulnya, petugas towing car tak bisa juga dikambinghitamkan. Sebab, Boeing 747 yang ditarik sudah mengikuti line marking atau marka di apron. Dengan demikian, besar kemungkinan kesalahan ada pada petugas, entah pilot atau staf ground handling, yang memarkir pesawat tidak pada tempatnya.
Namun demikian, sekalipun sudah mengikuti line marking yang ada, sudah seharusnya petugas tetap melihat sekeliling. Lagi pula, ukuran pesawat yang cukup besar harusnya tak membuat insiden tersebut terjadi.
https://twitter.com/FakeMikeOLeary/status/1148538082364469249?s=20
Insiden tabrakan di Bandara Schiphol tentu bukan yang pertama. Pada Juli lalu, mesin kiri Boeing 787 Dreamliner TUI rusak akibat bertabrakan dengan garbarata saat ditarik towing car. Mirisnya, pesawat tersebut baru akan kembali mengudara setelah empat bulan di-grounded. Alhasil, pesawat harus masuk hanggar untuk perbaikan.
Baca juga: Mengenal WheelTug, Roda Pendaratan yang Bikin Maskapai Untung dan Pilot Senang
Pada bulan yang sama di tahun lalu, dua pesawat yang sedang melayani penumpang, easyJet Airbus A220 tujuan London, dan KLM Boeing 737-800 tujuan Madrid, juga pernah bertabrakan di bandara tersibuk kelima di Eropa itu. Kedua pesawat bertabrakan saat sama-sama sedang dipushback oleh pushback tractor atau biasa juga disebut pushback truck. The Guardian melaporkan, penumpang dibuat menunggu 2,5 jam karenanya.
Pada Februari 2019, Boeing 747 KLM PH-BFV yang belum lama ini terlibat tabrakan kecil, juga pernah terlibat dalam insiden pushback. Saat itu, pesawat tengah dipush menjauh dari gate dan di saat yang bersamaan, Boeing 787 Dreamliner KLM tengah taxiing. Akibatnya winglet 747 bertabrakan dengan rear stabilizer 787 dan menyebabkan kerusakan substansial pada keduanya.