Terminal Bangga Mbangun Desa merupakan nama lain dari Terminal bus Cilacap. Terminal tipe A ini cukup megah dan mewah serta memberikan kenyamanan pada penumpang yang berangkat dan tiba di Terminal bus Cilacap ini.
Namun ternyata pada kenyataanya saat ini kemegahan itu hanya terlihat dari luar dan di dalamnya cukup ironis. Bahkan sejumlah tempat di Terminal bus Cilacap ini sangat kumuh dan tak layak menjadi bagian dari sisi bangunan terminal bus yang memiliki konsep modern.
Masalah terlihat kumuh ini merupakan aduan masyarakat ke bupati setempat melalui kanal Lapor Bup. Dilansir dari berbagai laman sumber, bupati diminta meninjau lokasi Terminal bus Cilacap terutama di sekitar bangunan mushola yang kumuh.
Tak hanya itu, masyarakat juga mengadukan bangunan mushola dijadikan tempat para tunawisma untuk tinggal. Bukan hanya ke bupati, tetapi pihak admin Lapor Bup juga meneruskan aduan masyarakat tersebut kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Cilacap untuk ditindaklanjuti.
Untuk diketahui, terminal ini direnovasi pada tahun 2014 dan selesai tahun 2016 dan mulai aktif beroperasi 5 Juli 2017 atau satu tahun setelahnya. Konsep renovasi terminal ini adalah eco green bulding yang dilengkapi berbagai fasilitas modern.
Tujuan renovasi sendiri untuk meningkatkan pelayanan dan keselamatan penumpang. Biaya renovasi Terminal Cilacap cukup fantastis yakni sekitar Rp40 miliar menggunakan dana dari APBN.
Terminal Bangga Mbangun Desa atau Terminal Cilacap ini berada di Jalan Gatot Subroto No. 268, Karang Lor, Cilacap. Terminal ini menjadi penghubung penting antara Cilacap dengan berbagai kota besar di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta, serta beberapa rute lain di dalam dan luar provinsi.
Letaknya yang berada di kawasan Cilacap Tengah membuatnya mudah diakses oleh masyarakat lokal maupun pendatang. Terminal ini juga menjadi titik transit bagi pelancong dan pekerja yang bepergian menuju kawasan industri di sekitar Cilacap atau pelabuhan-pelabuhan utama di Jawa Tengah.
Sebagai informasi, Terminal Cilacap dulu yang terkenal semrawut dan becek ketika musim hujan. Berbeda dengan pelayanan terdahulu, hampir sekitar jam 20.00 WIB terminal telah terlihat sepi. Terminal Bangga Mbangun Desa Cilacap saat ini melayani penumpang 24 jam setiap hari.
65 Tahun Berdiri, ‘Terminal Kemayoran’ Menjadi Terminal Tertua di Indonesia
