Setelah pemberitaan beberapa waktu yang lalu Indonesia melalui PT INKA siap mengekspor sejumlah rangkaian kereta ke Bangladesh, kini Putra-Putri Bangsa kembali membuktikan bahwa hasil produksian lokal sukses menarik minat negara lain. Kali ini giliran karoseri yang bermarkas di Ungaran, CV Laksana siap mengekspor 1.034 unit bus ke Bangladesh. Saking banyaknya, penjualan ini tercatat sejarah penjualan bus terbanyak sepanjang masa Ibu Pertiwi.
Baca Juga: PT INKA, Kepercayaan Dunia Dalam Industri Kereta di Dalam Negeri
Sebagaimana data yang berhasil dikumpulkan KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, pembelian bus yang menembus rekor ini terjadi pada sebuah pameran Industri RI yang mendatangkan sejumlah investor dan pelaku usaha dari berbagai negara. Sayangnya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Arlinda enggan merinci perihal pameran produk RI yang dimaksud.
“Jadi kita pameran dibeli oleh mereka (Bangladesh) sebanyak 1.034 bus,” ungkap Arlinda, dikutip dari laman detik.com (25/6/2018). “Transaksi terbesar dari bus,” tandasnya. Untuk urusan harga sendiri, Arlinda mengatakan satu bus dibanderol dengan harga Rp1,9 miliar. “Pokoknya kita dapat transaksi hampir US$179,79 miliar atau Rp 4,3 triliun antar ke 2 negara (RI-Bangladesh),” jelasnya.
Jika ditinjau lebih jauh, pembelian bus dari pihak Bangladesh ini tentu saja akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri, dan Badan Pusat Statistik (BPS) pun tidak menyangkal hal tersebut. Kendati begitu, pihak BPS sendiri belum mendata lebih rinci perihal ekspor bus tersebut. “Ekspor itu biasanya share-nya 21% ke PDB (Produk Domestik Bruto), kemudian dikurangi impor,” ungkap Kepala BPS, Suhariyanto, Senin (25/6/2018).
Sebagai salah satu karoseri yang sudah memakan asam garam, sepak terjang CV Laksana sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan usianya yang sudah menyentuh kepala-4, ini bukanlah kali pertama karoseri asli Ungaran memproduksi untuk negara asing. Sebut saja pada tahun 2008 silam, mereka sudah mengirimkan bus rakitannya ke Fiji, sebuah negara kepulauan di selatan Samudra Pasifik.
Baca Juga: Sepak Terjang PT INKA di Mancanegara yang Harumkan Nama Ibu Pertiwi
Sedangkan untuk di dalam negeri, CV Laksana telah mengkontribusikan produksiannya untuk TransJakarta, terhitung sejak tahun 2006 silam, dan pada tahun 2010 mereka mulai merambah produksian bus gandeng (articulated bus) untuk Trans Jakarta. Tercatat pada tahun 2017, CV Laksana memiliki kapasitas produksi 1.200 bus per tahun untuk memenuhi permintaan dari dalam maupun luar negeri.