Sunday, April 28, 2024
HomeBandaraF-16 AU Singapura 'Scramble', Lebih dari 20 Penerbangan di Bandara Changi Mengalami...

F-16 AU Singapura ‘Scramble’, Lebih dari 20 Penerbangan di Bandara Changi Mengalami Delay

Tak kurang dari 20 penerbangan dari Bandara Internasional Changi mengalami penundaaan setelah flight jet tempur F-16 Fighting Falcon milik Angkatan Udara Singapura diterbangkan dalam moda siaga tempur. Flight jet tempur F-16 dikerahkan secara cepat dalam scramble untuk melakukan intercept, sebagai tanggapan atas penerbangan helikopter sipil tanpa izin di kawasan Changi.

Baca juga: Apa yang Terjadi Bila Pilot Tidak Berkomunikasi dengan ATC? Ini Jawabannya

Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) menerbangkan dua jet tempur F-16 pada Rabu sore (9 Agustus 2023) sebagai tanggapan atas helikopter sipil, kata Kementerian Pertahanan (MINDEF) dan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS). “Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa helikopter itu adalah milik sipil dan terdaftar di perusahaan asing,” tambah mereka.

“Setelah memastikan bahwa keamanan kami tidak terganggu, jet tempur F-16 kemudian didaratkan, dan penerbangan komersial dari Bandara Changi dapat dilanjutkan.” Dikutip dari akun Twitter @alert5, kedua jet tempur F-16 dikerahkan sekitar pukul 12.40 siang.

Operasi di Bandara Changi terpengaruh selama sekitar 40 menit, antara pukul 12.50 dan 13.28, kata pihak berwenang. Sebanyak sembilan penerbangan kedatangan dan 11 penerbangan keberangkatan mengalami beberapa delay.

Dengan menggunakan layanan pelacakan penerbangan online Flightradar24, pengguna akun mengatakan jet tempur telah melakukan scramble sebagai tanggapan atas “helikopter terdaftar Malaysia” yang memasuki wilayah udara Bandara Changi.

Wartawan pertahanan Roy Choo menambahkan bahwa helikopter yang dimaksud terdaftar di Malaysia dan diketahui dari jenis AS350 atau Squirrel produksi Airbus Helicopters.

Baca juga: Amankan Jalur Penerbangan, Pesawat Timnas Polandia Dikawal Jet Tempur F-16

Sebagai catatan, scramble adalah istilah dalam dunia kemiliteran, yang artinya jet tempur harus take-off secara cepat, salah satunya penerbang harus sudah mengudara maksimal 12-15 menit sejak perintah operasi diturunkan oleh pimpinan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru