Friday, March 29, 2024
HomeBandaraFarrenberg Airfield, Bandara Ekstrem di Atas Awan

Farrenberg Airfield, Bandara Ekstrem di Atas Awan

Di dunia ini, ada begitu banyak bandara ekstrem. Matekane Air Strip di Lesotho, Afrika, misalnya, menjadi salah satu yang terekstrem di dunia karena berada di ketinggian 2,299 mdpl, memiliki runway terpendek di dunia (hanya 396 meter), dan ujung runway menuju jurang sedalam 600 meter. Jadi, bila sedikit saja pilot melakukan kesalahan, bukan tak mungkin pendaratan akan berujung maut.

Baca juga: Courchevel, Bandara Ekstrem di Adegan James Bond “Tomorrow Never Dies”

Eropa juga memiliki bandara tak kalah ekstrem. Bandara Courchevel di Perancis, misalnya, masuk ke dalam kategori ekstrem karena hanya memiliki panjang landasan sejauh 537 meter. Padahal, bandara-bandara pada umumnya memiliki panjang landasan sejauh 1.200 atau 1.800 meter.

Tak cukup sampai di situ, Bandara Courchevel juga disebut ekstrem berkat posisinya di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl); termasuk tingkat kecuraman yang tinggi, mencapai 18,66 persen.

Tetangga Perancis, Jerman, juga tak mau kalah. Negeri Bavaria ini bukan hanya punya satu bandara ekstrem, namun dua. Tetapi, keduanya memiliki kadar ekstrem yang berbeda, di samping juga menawan. Dua itu adalah Bandara Leipzig/Halle di Leipzig dan Farrenberg Airfield, di distrik Mössingen Talheim, Baden-Württemberg, Jerman.

Tak seperti dua bandara ekstrem sebelumnya, Bandara Leipzig disebut ekstrem bukan karena ketinggian ataupun runway pendek, melainkan karena keberadaannya yang berbagi ruang dengan mobil dan kereta api. Namun, tak seperti bandara di Gibraltar yang memang mobil harus menunggu giliran lewat dengan pesawat, di Bandara Leipzig atau biasa disebut Bandara Schkeuditz, mobil dan kereta tetap bisa melaju bebas di bagian bawah dan pesawat taxiing di bagian atas atau jembatan.

Tetapi, bila dilihat dengan seksama, sejujurnya, aktivitas pesawat dan mobil serta kereta secara bersamaan justru menghasilkan pemandangan yang unik. Hanya saja, pemandangan itu masih tidak terlalu menarik dibandingkan dengan bandara ekstrem yang terletak di atas awan, Farrenberg Airfield.

Dilansir dari berbagai laman sumber, bandara atau mungkin lebih tepatnya lapangan terbang tersebut memang hanya terletak di ketinggian tak lebih dari 1.000 mdpl, yakni 819,6 mdpl. Namun, perubahan cuaca yang cepat, ditambah hembus angin kencang, membuat lapangan terbang ini menjadi ekstrem sekaligus juga menawan.

Bagaimana tidak menawan, di posisi tertentu, daratan di sekeliling lapangan terbang sama sekali tak terlihat akibat hamparan awan putih bergelombang. Landasan pacunya juga tampak tak begitu panjang sekalipun tak ada informasi lengkap atas itu.

Baca juga: Matekane Air Strip, Bandara Terekstrem dengan Ujung Runway Langsung Mengarah Ke Jurang

Instrument pendaratannya pun juga minim. Dari segi visual pendaratan, hanya ada sebuah garis lurus berwarna putih di tengah hijaunya rumput untuk touchdown pesawat. Maka dari itu, tak ada pesawat besar mendarat di sini, melainkan hanya pesawat-pesawat kecil saja.

Pada musim liburan, eksotisme pemandangan, kekayaan sejarah, dan iklim yang bisa dibilang bersahabat membuat festival tahunan di sini ramai dikunjungi wisatawan. Saat itu terjadi, Farrenberg Airfield menjadi salah satu akses yang paling diminati.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru