Pesatnya perkembangan teknologi membuat fasilitas telepon di dalam bus antar kota antar provinsi (AKAP) ini seperti tak berguna bagi para penumpang. Padahal, fasilitas tersebut sempat menjadi fasilitas yang dicari atau jadi pertimbangan penumpang saat akan memilih bus.
Baca juga: Airavat, Bus AKAP dengan Fasilitas Mini Bar dan Toilet Kering
Tidak diketahui secara pasti kapan fasilitas tersebut digunakan oleh bus AKAP di Tanah Air. Namun yang jelas, perusahaan otobus (PO) yang dikenal sebagai pelopor penggunaan telepon adalah PO Bintang Kedjora untuk layanan Patas AC/Eksekutif Jakarta-Bandung pulang pergi (PP).
PO yang dimiliki oleh pengusaha asal Ranah Minang di Bandung itu mulai menghadirkan telepon sebagai fasilitas yang dapat digunakan penumpang pada pertengahan 1990-an. Penumpang diperbolehkan untuk menggunakan telepon itu untuk mengabari penjemput atau memesan taksi, hal yang kini bisa dilakukan dengan mudah lewat telepon seluler (ponsel).
Penumpang nantinya dibebankan biaya telepon per menit seperti halnya menelpon di wartel. Biaya yang dibebankan adalah biaya telepon interlokal atau biaya sambungan telepon antarkota yang berbeda. Biaya tersebut terbilang wajar mengingat telepon mobil saat itu merupakan teknologi dengan harga perangkat cukup mahal.
Telepon mobil sendiri berkembang di Indonesia sejak tahun 1986, dengan menggunakan perangkat NMT-450 buatan Erricson Swedia. Pada awal berkembangnya di Indonesia, telepon mobil menggunakan frekuensi kerja 450 MHz. Saat pertama kali digunakan, telepon mobil beroperasi pada jalur Jakarta-Puncak-Bandung. Sebuah MTX (mobile telephone exchange) diletakkan di Jakarta dan Sembilan buah RBS (radio base station) diletakkan disepanjang jalur Jakarta-Bandung.
Fasilitas telepon yang terpasang di seluruh unitnya membuat Bintang Kedjora menjadi PO favorit di rute Jakarta-Bandung menggeser PO Parahyangan. Selain telepon, unit Bintang Kedjora juga dilengkapi dengan fasilitas yang umumnya hanya digunkan oleh bus AKAP jarak jauh eksekutif seperti bantal, ruang merokok, telepon, layanan minuman (welcome drink), televisi 21 inci, dan sistem tata suara (soundsystem) premium.
Berkembangnya teknologi ponsel yang mana membuat semua orang dapat dengan mudah memilikinya ternyata tak membuat fasilitas telepon hilang begitu saja. PO Harapan Jaya saat meluncurkan layanan Super Luxury-nya pada 2016 kembali menghadirkan fasilitas tersebut.
Bedanya dengan fasilitas telepon di unit Bintang Kedjora, fasilitas telepon di bus bergambar kuda itu bisa digunakan oleh penumpang secara cuma-cuma. Walaupun demikian, penggunanya tak begitu banyak karena memang saat itu nyaris semua penumpang sudah mengantongi ponsel untuk berkomunikasi dengan keluarga atau rekan-rekannya selama perjalanan.
Baca juga: Inilah Deretan Fasilitas Nyaman di Bus AKAP, Siap Memanjakan Bus Mania
Teknologi telepon yang digunakan pun bukan seperti telepon mobil milik Bintang Kedjora. Telepon yang ada di unit Super Luxury Harapan Jaya menggunakan jaringan seluler pada umumnya dengan operator Indosat. (Bisma Satria)