Faktor perubahan cuaca di bandara kerap menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan, khususnya pada aktivitas lepas landas dan mendarat yang krusial untuk diperhatikan. Contoh kasus yang kerap terjadi belakangan adalah tergelincirnya pesawat di landas pacu, terutama terjadi di wilayah Papua.
Guna merespon fenomena tersebut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Universitas Diponegoro dan Lion Group dalam proyek penelitian dan pengembangan Sistem Informasi/Peringatan Dini Cuaca di Bandara untuk Operasi Keselamatan Penerbangan.
Baca juga: Layani Penerbangan Malam, ILS Wajib Terpasang di Runway Bandara
Dikutip KabarPenumpang.com dari siaran pers Humas KNKT hari ini, kerjasama dengan tiga instansi tersebut telah ditandatangani dengan nota kesepahaman Nomor KNKT/033/VII/MOU/2017 pada 18 Juli lalu. Adapun yang melatarbelakangi dari nota kesepahaman ini adalah banyaknya kecelakaan penerbangan di bandara yang disebabkan oleh faktor cuaca seperti perubahan arah dan kecepatan angin yang terjadi di bandara. ”Beberapa kecelakaan penerbangan di bandara disebabkan oleh faktor cuaca “ terang Ketua KNKT Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono.
Pada kesempatan yang sama pula Ketua KNKT menyatakan bahwa manusia tidak boleh menyerah terhadap faktor alam seperti seperti perubahan cuaca sebagai penyebab kecelakaan tersebut. “Manusia diberikan kelebihan untuk memikirkan cara untuk mengatasinya” tegas Ketua KNKT. Salah satu solusi yang diinisiasi KNKT melalui pengembangan sistem informasi peringatan dini cuaca Low Level Windshear di Bandara. Akhir dari sambutannya, Ketua KNKT berharap tidak lanjut dari Nota Kesepahaman ini dapat mengurangi kecelakaan penerbangan di Bandara.
Baca juga: Frekuensi Melonjak, ATC Bandara Soekarno-Hatta Peringatkan Risiko Keselamatan Penerbangan
Adapun para pihak yang menandatangani nota kesepahaman ini adalah DR. Soerjanto Tjahjono selaku Ketua KNKT, Prof, DR. Yos Johan Utama, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Diponegoro, DR. Andi Eka Sakya, M.Eng selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dan Edward Sirait selaku Vice President Lion Group.
Ketua KNKT menggarisbawahi terkait maksud dari nota kesepahaman ini adalah sebagai pedoman untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan sistem Informasi/peringatan dini cuaca di bandara untuk keselamatan penerbangan, sedangkan tujuannya adalah untuk melakukan penelitian dan pengembangan sistem informasi penringatan dini cuaca di bandara untuk keselamatan penerbangan.
Ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi tukar-menukar data dan/atau informasi terkait kegiatan penelitian dan pengembangan, pemanfaatan sarana dan prasarana serta peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia. Nota kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun.