Pesawat penumpang di masa pandemi Covid-19 ini sangat dibatasi dan banyak maskpai yang mengurangi ataupun menutup sementara penerbangan mereka. Meski begitu barang-barang kebutuhan atau logistik tetaplah berjalan dan pengiriman melalui udara pun masih terus berlangsung.
Baca juga: Tanggapi Larangan Mudik, PT ASDP Akan Fokus Pada Pelayanan Angkutan Logistik
Seperti PT Angkasa Pura Logistik yang meluncurkan layanan air freight pada Kamis (4/6/2020) kemarin sebagai upaya untuk memperkuat bisnis perusahaan dan konektivitas logistik di Indonesia. Anak perusahaan PT Angkasa Pura I (AP I) ini bekerja sama dengan Pelita Air Service sebagai mitra penyedia penyewa pesawat freighter.
Uniknya seremoni peluncuran perdana layanan ini dilakukan secara virtual di dua tempat yakni oleh Direktur AP I Faik Fahmi di Kemayoran, Jakarta dan Dirut PT AP Logistik Danny P Thaharsyah di Bandara Syamsyudin Noor Banjarmasin dan juga dihadiri oleh Plt Dirut Pelita Air Service Muhammad Priadi. Peluncuran layanan perdana ini lepas landas dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin menuju ke Bandara Juanda Surabaya.
“Di tengah pandemi Covid-19 ini, operasional sarana transportasi umum yang mengangkut penumpang, termasuk sarana transportasi udara, cukup dibatasi untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, melalui anak perusahaannya, Angkasa Pura I berupaya mendorong kinerja bisnis kargo yang pada masa pandemi ini penurunannya tidak terlalu dalam seperti trafik penumpang. Hal ini juga merupakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap pewujudan penguatan konektivitas logistik di Indonesia,” ujar Faik Fahmi yang dikutip KabarPenumpang.com dari siaran pers, Kamis (4/6/2020).
Selain itu, dalam jangka panjang, mengutip data Mondor Intelligence Reports 2019, bisnis air freight di Indonesia diproyeksikan mencapai peningkatan sebesar 110 persen sejak 2018-2024 dari US$9,21 miliar menjadi US$19,3 miliar dengan total volume pasar air freight diprediksi untuk terus bertumbuh sebesar 26 persen hingga 2023 dan pengiriman rute domestik mencapai 52 persen dari total pasar air freight.
“Angkasa Pura Logistik berupaya menangkap dan memanfaatkan potensi pertumbuhan bisnis air freight di Indonesia yang cukup tinggi itu melalui peluncuran layanan air freight,” ujar Danny.
Pada tahap awal, lanjut Danny, layanan air freight ini didukung dengan armada 2 pesawat ATR 72-500 yang disewa dari Pelita Air dan kemudian akan terdapat penambahan satu pesawat Boeing 737-300 untuk peningkatan efisiensi pelayanan. Ketiga armada udara ini melayani jenis pengiriman kargo umum dan kargo khusus seperti produk laut, produk berbahaya (dangerous good) dan produk dengan ukuran berlebih (oversized cargo) dengan rute ke sepuluh kota yang terdiri dari sembilan domestik dan satu internasional.
Adapun sepuluh kota tersebut yaitu Jakarta, Denpasar, Makassar, Kendari, Ambon, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Batam dan Singapura. Dua pesawat ATR 72-500 yang memiliki kapasitas kargo 8.200 kg melayani dua rute, yaitu Jakarta-Batam-Jakarta-Banjarmasin-Balikpapan-Jakarta dan Makassar-Manado-Makassar-Ambon-Kendari-Makassar. Sedangkan pesawat Boeing 737-300 yang memiliki kapasitas katgo 15 ribu kg nantinya akan melayani rute Makassar-Singapura-Denpasar-Jakarta-Makassar.
Baca juga: Update PSBB, ASDP Layani 688.836 Unit Truk Logistik di 7 Cabang Utama
“Diluncurkannya layanan air freight Angkasa Pura Logistik ini melengkapi portofolio bisnis logistik perusahaan di mana sebelumnya portofolio bisnis logistik perusahaan mencakup bisnis forwarder, ekspedisi muatan pesawat udara (EMPU), merchandise distribution center, total baggage solution dan warehouse. Diharapkan dengan makin lengkapnya layanan logistik perusahaan dapat meningkatkan daya saing dan bisnis perusahaan serta dapat berkontribusi terhadap peningkatan konektivitas, aksesibilitas, dan efektifitas logistik nasional,” kata Danny.